Prosesnya Panjang Lho! Sejarah dan Fakta Unik Lambang Negara Garuda Pancasila

- 31 Mei 2021, 10:27 WIB
Hari lahir Pancasila 1 Juni
Hari lahir Pancasila 1 Juni /Tangkapan layar laman resmi BPIP.go.id

GALAMEDIA -  Setiap tanggal 1 Juni masyarakat Indonesia memperingati Hari Kelahiran Pancasila.

Tepat pada 1 Juni 1945, untuk pertama kalinya Ir. Soekarno berpidato mengenai rumusan dasar negara yang diberi nama Pancasila.

Burung Garuda yang kemudian menjadi lambang Pancasila dan simbol ideologi negara ternyata mempunyai makna mendalam. Prosesnya pun cukup panjang.

Baca Juga: 10 Ucapan Kalimat Soekarno yang Menggugah Semangat, Salah Satunya Bernuansa Pancasila!

Bahkan, burung Garuda pun berkali-kali mengalami perubahan dan penyempurnaan.

Dirangkum Galamedia dari berbagai sumber, berikut  sejarah dan fakta unik lambang negara Garuda Pancasila.

1. Terpilihnya Garuda sebagai Lambang Negara

Semua bermula ketika Jepang kalah di perang dunia dan berjanji akan membantu Indonesia meraih kemerdekaan.

Segala hal mulai dipersiapkan hingga kemudian setelah kemerdekaan, perlu kiranya Republik Indonesia Serikat (kala itu) mempunyai lambang negara.

Maka, diumumkanlah sayembara untuk pengajuan desain lambang negara.

Baca Juga: Tokoh Penting Ini Berani Kritik Jokowi Soal KPK hingga Utang Negara: Presiden Apaan Omongan Gak Bisa Dipegang!

Dari sekian banyak yang ikut serta, akhirnya terpilih dua terbaik, yakni karya Moh. Yamin dan Sultan Hamid II.

Hasilnya, karya Sultan Hamid II berupa burung Garuda menjadi pilihan utama.

Garuda merupakan makhluk mitologi dalam agama Hindu yang merupakan kendaraan Dewa Wisnu.

Namun, ada beberapa tokoh yang berbeda pendapat dalam hal ini. Prof. Ahmad Mansyur Suryanegara misalnya yang menyatakan lambang Pancasila merupakan burung rajawali Sayyidina Ali ra.

Baca Juga: 9 Ucapan Hari Pancasila Penuh Semangat, Salah Satunya Inspirasi dari Gus Dur

Sementara itu, R. Indara S. Attahashi yang merupakan keturunan Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Islam pertama di Indonesia juga mempunyai pendapat berbeda.

Menurutnya, lambang Pancasila sangat mirip dengan lambang Kerajaan Samudera Pasai.

Lambang kerajaan islam tersebut berupa kaligrafi yang  mirip Garuda dengan bertuliskan basmalah dan dua kalimat syahadat.

Di tengahnya, terdapat perisai warna biru dan merah. Di bawahnya tertera kalimat berwarna putih seperti pita pada lambang Pancasila.

Baca Juga: Fadli Zon Postif Covid-19 dan Akui Sudah Dua Kali Suntik Vaksin, Netizen: Lalu Apa Gunanya Vaksin Pak?

2. Perubahan Bentuk Lambang Pancasila

Setelah terpilihnya rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II, Ir. Soekarno bersama Moh. Hatta melakukan diskusi dengan sang sultan.

Hal ini dimaksudkan untuk mematangkan dan menyempurnakan lambang negara tersebut.

Akhirnya, perubahan pertama terjadi pada warna pita dalam cengkeraman burung Garuda dari yang semula berwarna merah putih berubah menjadi putih.

Namun lambang negara tersebut mendapat  kritikan dari Partai Masyumi sebagai partai muslim terbesar kala itu.

Baca Juga: Buku Harian Seorang Istri 31 Mei 2021: Alya Bungkam Pasha, Dewa Selidiki Identitas Pasha

Berdasarkan kritikan tersebut, Sultan Hamid II kembali melakukan perubahan.

Lengan Garuda yang semula berupa tangan manusia yang memegang perisai, berubah menjadi sayap.

Akhirnya, lambang negara tersebut disahkan pada  Sidang Kabinet RIS tanggal 11 Februari 1950.

Presiden Soekarno kemudian untuk pertama kalinya mengenalkan lambang negara tersebut kepada masyarakat umum di Hotel Des Indes, Jakarta.

Baca Juga: Harga Emas 24 Karat di Pegadaian Hari Ini, 31 Mei 2021: Antam dan UBS Stabil

Meski sudah disahkan, perbaikan masih terus dilakukan. Soekarno memerintahkan pelukis istana bernama Dullah untuk menambahkan jambul pada kepala Garuda yang semula gundul.

Beberapa perubahan lain pun turut terjadi, di antaranya:

- Posisi cakar yang sebelumnya ada di belakang pita, kemudian diubah ke depan pita.

- Perubahan pada warna, yang semula lambang negara tidak berwarna, kemudian ditambahkan beberapa warna.

Bentuk tersebut kemudian tidak berubah hingga saat ini.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x