Kurangi Risiko Dokter Gigi Terpapar Virus Covid-19, FTMD ITB Serahkan Alat Dent-In kepada FKG Unpad

- 7 Juni 2021, 08:03 WIB
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) menyerahkan alat Dent-In kepada Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Padjadjaran (Unpad) di Aula Kampus FKG Unpad, Jumat (4/6/2021).
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) menyerahkan alat Dent-In kepada Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Padjadjaran (Unpad) di Aula Kampus FKG Unpad, Jumat (4/6/2021). /


GALAMEDIA - Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) menyerahkan alat Dent-In kepada Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Padjadjaran (Unpad) di Aula Kampus FKG Unpad, Jumat 4 Juni 2021 lalu.

Penyerahan Dent-In diawali dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) oleh kedua pihak yang diwakili oleh Dekan FTMD ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, MT., dan Dekan FKG Unpad Dr. drg. Dudi Aripin, Sp.KG (K) yang kemudian dilanjutkan dengan serah terima Dent-In oleh Ketua Tim Pengembangan Dent-In Dr. Satrio Wicaksono kepada Dekan FKG Unpad.

Dent-In merupakan jenis alat extraoral aerosol suction yang dapat mengurangi risiko dokter gigi dari paparan infeksi virus dengan mengisolasi dan menghisap aerosol dari sekitar maupun berasal dari pasien selama tindakan perawatan gigi berlangsung.

Baca Juga: Gempa dan Tsunami Maha Dahsyat Tenggelamkan Kota Port Royal Jamaika, Ribuan Nyawa Melayang pada 7 Juni 1992

Dent-In sendiri merupakan akronim dari Dental Indonesia. Nama Dent-In sendiri terinspirasi dari salah satu bagian dari anatomi gigi yaitu dentin.

Pada awal masa pandemi Covid-19, terdapat kekhawatiran yang sangat besar yang dialami oleh para dokter gigi di seluruh Indonesia karena virus SARS-Cov-2.

Sebagian besar dokter gigi tidak bisa melakukan praktiknya karena takut tertular virus melalui droplet dan aerosol dari mulut pasien saat dokter gigi melakukan tindakan.

Oleh karena itu, untuk bisa kembali melakukan praktik, dokter gigi memerlukan adanya peralatan tambahan yang dapat digunakan untuk menghisap aerosol yang terciprat dari mulut pasien, sehingga memperkecil kemungkinan penularan virus pada saat dokter gigi melakukan tindakan.

Baca Juga: Haji 2021 Batal, Setoran Pelunasan Bipih Bisa Diambil Kembali, Ini 7 Pangkah Pengembaliannya

“Sebenarnya sudah ada beberapa jenis peralatan medis di pasaran dengan tujuan serupa, seperti HVE (high volume evacuator) dan extraoral aerosol suction. Namun beberapa alat ini memiliki kekurangan di antaranya adalah kemampuan filter yang hanya mampu menyaring 90% partikel yang terserap oleh alat," ujar Ketua Tim Pengembangan Dent-In Dr. Satrio Wicaksono dalam siaran peprsnya Senin 7 Juni 2021.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x