GALAMEDIA - Bagaimana bisa vanila (perisa vanila) bisa diciptakan dari botol bekas?. Nyatanya, sebuah studi baru justru menemukan dan membuktikan hal itu dapat dilakukan.
Seperti diketahui, vanilin yang merupakan sumber dari aroma atau bau vanila banyak ditemukan bahkan menjadi aroma favorit.
Vanillin atau vanila ditemukan dalam berbagai macam produk makanan, kosmetik, farmasi, pembersih dan herbisida, dan permintaannya kian meningkat setiap tahun.
Dikutip dari Live Science Sabtu, 19 Nuni 2021, para peneliti menggunakan metode baru untuk mengubah sampah plastik menjadi vanillin, sebagai cara untuk memasok vanillin dan mengurangi polusi plastik secara bersamaan.
Sebelumnya, studi juga telah dilakukan untuk mengubah memecah botol plastik yang terbuat dari polietilen tereftalat menjadi subunit dasarnya, yang dikenal sebagai asam tereftalat.
Kini studi terbaru kembali dilakukan. Dua peneliti di The University of Edinburgh di Skotlandia merekayasa genetika bakteri E. coli untuk mengubah asam tereftalat menjadi vanillin.
Asam tereftalat dan vanillin memiliki komposisi kimia yang sangat mirip dan bakteri yang direkayasa hanya perlu membuat sedikit perubahan pada jumlah hidrogen dan oksigen yang terikat pada tulang punggung karbon yang sama.
Dalam penelitiannya, para peneliti mencampur bakteri rekayasa genetika mereka dengan asam tereftalat dan menyimpannya pada suhu 98,6 derajat Fahrenheit (37 derajat Celcius) selama sehari. Sekitar 79% asam tereftalat kemudian diubah menjadi vanilin.