Makanan Indonesia ini Ternyata Hasil Alkulturasi dengan Makanan Belanda, Yuk Simak

- 28 Juni 2021, 11:52 WIB
Rijsttafel
Rijsttafel /Tangkap layar favorflav.com/


GALAMEDIA - Menjadi Negara jajahan Belanda selama 350 tahun membuat bangsa Indonesia sedikit banyak bersentuhan dengan budaya bangsa kincir angin.

Karenanya ada beberapa unsur budaya dari Belanda terserap dan berbaur dengan budaya lokal.

Dan ketika Negara Belanda tiba di kepulauan Indonesia pada tahun 1595 untuk mengejar rempah-rempah, pertukaran budaya lewat makanan pun terjadi dan melahirkan Indo-dutch food.

Tipe makanan ini berkembang selama lebih dari 350 tahun lamanya di Hindia Belanda dengan menggabungkan bahan bahan terbaik dan teknik masak terbaik dari Belanda dan Indonesia.

Baca Juga: Andi Arief pada Fadjroel Rachman Soal Polemik BEM UI: Numpang pada Kekuasaan Itu Bukan Larut!

Tidak dapat dipungkiri  keberadaan Belanda saat itu mempengaruhi bukan hanya menunya, namun juga cara penyajiannya. Salah satu contohnya adalah Rijsttafel.

Rijsttafel, atau rice table, adalah jamuan makanan ala Hindia Belanda yang muncul pada masa kolonial.

Jamuan ini sengaja diciptakan untuk warga Hindia Belanda agar mereka bisa ‘memperkenalkan’ dan cenderung memamerkan makanan negara jajahan mereka saat itu pada tamu mereka.

Jamuan ini biasanya terdiri dari bermacam macam hidangan dengan porsi yang kecil.

Dengan mengusung ciri khas kuliner Padang yang menyajikan beberapa macam menu di satu meja.

Baca Juga: Polrestabes Bandung Selidiki Kelompok Penerobos Blokade Jalan Aceh-Merdeka, Diduga Ada Tindak Pidana

Ini berbeda dengan jamuan a la Eropa lainnya yang terdiri dari makanan pembuka, makanan utama sampai penutup.

Meskipun budaya makan seperti Rijsttafel sudah tidak populer di Indonesia, banyak peninggalan dan modifikasi makanan yang masih digemari sekarang karena rasanya yang unik dan lezat.

Karena cita rasa kedua negara yang sangat berbeda, banyak makanan yang berasal dari Negara Kincir Angin yang dimodifikasi sesuai selera kita dan juga sebaliknya.

Berikut 5 macam makanan Indonesia hasil alkuturasi dengan makanan dari Belanda.

Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Hyundai dan Kia di Eropa Tembus 200.000 Unit

1. Selat Solo

Selat solo berasal dari Beef Steak yang dimodifikasi untuk mengikuti selera kesultanan Solo pada masa kolonial.

Dari visualnya saja sudah terlihat jelas bahwa kuliner ini merupakan variasi localbistik Eropa dengan rebusan kentang dandaging berbumbu kaldukental.

Dalam selat solo, bistik daging atau lidah sapi telah di modifikasi dengan topping keripik kentang dan saus yang lebih encer, manis, dan kaya akan rempah-rempah lokal. Selain itu, penambahan sayuran rebus sebagai pengganti kentang tumbuk menjadi salah satu alasan hidangan ini di beri nama selat (selada).

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Lengkap Piala Wali Kota Solo, Persib vs Arema Selasa 29 Juni 2021

2. Ayam Kodok/ Chicken Ballotine

Di dunia barat, hidangan ini lebih dikenal dengan nama Chicken Ballotine atau Stuffed Chicken. Hidangan ini juga dimodifikasi sesuai dengan selera orang Indonesia yang memakai banyak rempah.

Masakan ini terdiri dari ayam tua yang daging dan tulangnya dikeluarkan hingga hanya tersisa kulit. Lalu, daging ayam dihancurkan dan dicampur dengan rempah-rempah kemudian dimasukkan kembali.

Kulit utuh dengan bentuk ayam inilah yang menyebabkannya disebut ayam kodok. Ayam Kodok disajikan dalam bentuk panggangan, setelah sebelumnya dikukus terlebih dahulu. Makanan ini juga disajikan dengan kentang goreng atau kentang tumbuk ditambah sayuran seperti daun selada dan wortel.

Baca Juga: Ingat Lho, Waktu Mudamu Juga Akan Ditanya di Hari Kiamat

3. Lapis Legit/ Spekkoek

Kue favorit warga Indonesia yang selalu hadir pada saat hari raya ini, pertama kali muncul saat puncak Masa Kolonial. Lapis legit atau Spekkoek adalah kue yang berlapis dan dibuat dengan banyak rempah rempah terdiri dari kayu manis, pala, dan cengkeh yang identik dengan Indonesia. ]

Bedanya Lapis Legit dan Spekkoek adalah Spekkoek tidak menggunakan rempah rempah dan cenderung seperti kue tart biasa.

4. Perkedel/ Frikadeller

Perkedel atau kadang dikenal dengan sebutanlain yaitu begedel, merupakan gorengan umum berbahan dasar kentang tumbuk yangmudah kita temui di Indonesia.

Baca Juga: Rektorat Panggil BEM UI Usai Kritik Jokowi, PKB: Lebay, Jangan Sampai Kampus Mematikan Daya Kritis Mahasiswa

Saat ini perkedel juga bisa dibuat dari bahanlain yaitu tahu, ikan, jagung, dan lain-lain. Di Belanda sendiri, perkedel terbuat dari kentang dan daging cincang yang disebut frikadeller.

5. Sup Brenebon/ Bruinebonen  Soep

Sup  brenebon berbahan dasar kacang merah dan cukup populer di daerah-daerah timur Indonesia. Seorang pakar kuliner Hindia Belanda, Jeff Keasberry mengatakan bahwa makanan ini diadaptasi dari bruinebonen  soep asal Belanda.

Hal yang menjadi perbedaan adalah sup bruinebonensoep memiliki kuah yang kental karena dicampur dengan krim, sedangkan sup brenebon  yang sudah beradaptasi  dengan masakan Indonesia memiliki kuah yang bening.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x