Bukan Hanya Sinovac, Vaksin Pfizer BioNTech Memiliki Penurunan Efikasi Setelah 6 Bulan, Begini Penjelasannya

- 29 Juli 2021, 16:01 WIB
Ilustrasi vaksin Pfizer.
Ilustrasi vaksin Pfizer. /ANTARA

GALAMEDIA - Perusahaan vaksin Covid-19 Pfizer BioNTech mengatakan efektivitas vaksin virus Corona yang dikembangkan Pfizer turun dari 96 persen menjadi 84 persen setelah enam bulan.

Sebuah studi menemukan bahwa puncak keefektifan vaksin dalam mencegah Covid-19 sebesar 96,2 persen setelah menerima dosis kedua.

Namun, perlindungan tersebut menurun secara bertahap menjadi 83,7 persen dalam waktu enam bulan.

Kendati demikian, data tersebut menunjukan bahwa vaksin akan terus menawarkan perlindungan setelah enam bulan.

Studi tersebut menemukan efek vaksin menurun rata-rata 6% setiap dua bulannya. Maka, vaksin bisa turun di bawah 50% dalam waktu 18 bulan. Oleh karena itu, booster mungkin diperlukan.

Baca Juga: MSD Sebut Utang Indonesia Rp 12.474 T, Aktivis Faizal Assegaf: Utang Segitu Gak Ada Masalah, Mesti Didukung

Dilansir dari US News, suntikan booster juga telah dibahas untuk memastikan lebih banyak perlindungan terhadap varian virus.

Pfizer dan BioNTech melaporkan pada hari Rabu bahwa suntikan ketiga vaksin mereka dapat "sangat" meningkatkan perlindungan terhadap strain delta baru yang sangat menular dari COVID-19.

Data menunjukkan bahwa tingkat antibodi terhadap varian delta pada orang berusia 18 hingga 55 tahun yang menerima dosis ketiga vaksin COVID-19 lebih besar dari lima kali lipat daripada setelah hanya dosis kedua.

Pada orang berusia 65 hingga 85 tahun, antibodi terhadap varian delta setelah suntikan ketiga lebih besar dari 11 kali lipat daripada hanya setelah dosis kedua.

Perusahaan berencana untuk mengirimkan data dosis ketiga vaksin COVID-19 ke Food and Drug Administration (FDA) paling cepat bulan depan.

Baca Juga: Pengusaha Asal Lembang Tersangka Korupsi Bansos Bareng Bupati Bandung Barat Aa Umbara Segera Diadili

Namun, FDA dan CDC sempat menentang pemberian dosis ketiga karena menurut mereka penerima vaksin dosis kedua belum perlu untuk suntikan ketiga.

Selain itu, WHO juga tidak menyarankan untuk melakukan vaksinasi ketiga karena saat ini belum cukup banyak studi dan data untuk menguatkan alasan tersebut.***

 
 

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x