Bioavtur, Bahan Bakar Alternatif untuk Pesawat Diuji Gunakan Pesawat CN 234 FlyingTest Bed Berjalan Sukses

- 7 September 2021, 12:02 WIB
Pengujian Perdana Bioavtur J2.4 menggunakan pesawat CN 235 Flying Test Bed di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Senin, 6 September 2021.
Pengujian Perdana Bioavtur J2.4 menggunakan pesawat CN 235 Flying Test Bed di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Senin, 6 September 2021. /Humas ITB


GALAMEDIA - Pengujian perdana bahan bakar Bioavtur (J2.4) yang dibuat oleh ITB telah dilakukan menggunakan pesawat CN 235 Flying Test Bed di Hanggar PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Senin, 6 September 2021.

Hasil uji perdana menunjukkan bahwa bioavtur J2.4 telah berhasil digunakan tanpa mengganggu kinerja mesin pesawat. 

"Pengujiannya bertahap, ini pertama kali di Indonesia untuk menguji Bioavtur di pesawat terbang. Ini dilakukan dengan standar-standar dan prosedurnya. Sebelumnya kita telah melakukan uji tes ke mesin pesawat di Garuda Maintenance Facility dan hasilnya bagus tidak ada masalah," ujar Dr. Iman K. Reksowardoyo dari Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi, dalam keterangan medianya, Selasa 7 September 2021.

Baca Juga: Aktor Michael K Williams Ditemukan Meninggal Dunia di Apartemennya

Bioavtur merupakan bahan bakar pesawat terbang dari kelapa sawit. Uji coba bioavtur ini dilakukan secara bertahap, untuk hari ini dilakukan pengujian ground run, yaitu pengujian dengan mesin pesawat dihidupkan tetapi tidak terbang.

Sementara tahap uji coba dengan menerbangkan pesawat akan dilakukan pada 15 September 2021. Kegiatan pengujian ini merupakan kerja sama antara ITB bersama dengan Kementerian ESDM, BPDPKS, PT DI, dan Pertamina. IMAA telah memberi izin untuk dilakukan uji terbang menggunakan bioavtur J2.4 tersebut.

Tim peneliti bioavtur dari ITB terdiri atas Prof. Subagjo dan tim (Pusat Rekayasa Katalisis) untuk produksi bahan bakar nabati, serta Dr. Iman K. Reksowardoyo dan tim (Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi) FTMD-ITB untuk menguji dan evaluasi penggunaan bahan bakar bioavtur tersebut.

Baca Juga: Corona Masih Mencengkeram, India Kini Diserang Virus Nipah yang Mematikan

Dr. Iman K. Reksowardoyo mengatakan, riset tentang bahan bakar Bioavtur sendiri merupakan hasil riset kolaborasi Tim Pusat Rekayasa Katalis ITB dengan Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB.

Dari hasil pengujian ini, diharapkan akan ada bahan bakar alternatif untuk pesawat terbang. Sementara dari aspek lingkungan, kehadiran Bioavtur akan lebih ramah lingkungan. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x