Badai Matahari Bisa Sebabkan Kiamat Internet Diragukan, Kabel Laut Lebih Aman dari Pemancar Elektromagnetik

- 13 September 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi badai matahari
Ilustrasi badai matahari /Pixabay art by Robert_C

 

GALAMEDIA - Studi baru mengungkapkan badai matahari ekstrem, yang terjadi sekali dalam kira-kira 100 tahun, dapat berdampak besar pada berbagai teknologi manusia di Bumi, dan menjerumuskan dunia ke dalam “kiamat internet”.

Medan magnet bumi melindungi penghuninya dari angin matahari (wind solar) – terdiri dari partikel bermuatan yang mengalir dari Matahari – dengan membelokkan angin listrik menuju kutub planet dan menciptakan aurora yang indah.

Namun sesekali dalam sekitar 80-100 tahun, karena siklus hidup alami Matahari, angin ini meningkat menjadi badai super matahari yang dapat menyebabkan pemadaman internet bencana yang meliputi seluruh Bumi dan berlangsung beberapa bulan, kata penelitian yang dipresentasikan di SIGCOMM 2021 – tahunan konferensi Kelompok Minat Khusus ACM tentang Komunikasi Data.

Dalam penelitian tersebut, Sangeetha Abdu Jyothi dari University of California, Irvine dan VMware Research, menilai Sist

Ditemukan bahwa jalur serat optik jarak jauh dan kabel bawah laut yang merupakan bagian penting dari infrastruktur internet global rentan terhadap arus yang dihasilkan di kerak bumi oleh badai super surya, yang juga dikenal sebagai Coronal Mass Ejections (CME).

Baca Juga: WASPADA! Banyak Virus Covid-19 Berkembang Biak dan Berpindah Inang

“Ejeksi Massa Koronal (CME) melibatkan emisi materi bermuatan listrik dan medan magnet yang menyertainya ke luar angkasa. Saat menabrak bumi, ia berinteraksi dengan medan magnet bumi dan menghasilkan Geomagnetically Induced Currents (GIC) di kerak bumi,” jelas Dr. Jyothi dalam cuitan Twitter @sangeetha_a_j.

Arus dari badai matahari ini dapat masuk dan merusak konduktor panjang seperti saluran listrik, catat studi tersebut.

“Dalam kabel Internet jarak jauh saat ini, serat optik kebal terhadap GIC. Tetapi kabel ini juga memiliki repeater bertenaga listrik pada interval ~100 km yang rentan terhadap kerusakan,” tambah Jyothi.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x