Matahari Terbit Kerap Memancarkan Warna Jingga, Kok Bisa? Begini Penjelasan Ahli Meteorologi

- 15 September 2021, 14:10 WIB
Ilustrasi. Wisatawan Lokal bermain kano sembari menikmati sunset keindahan pesona Pulau Temajo Mempawah/
Ilustrasi. Wisatawan Lokal bermain kano sembari menikmati sunset keindahan pesona Pulau Temajo Mempawah/ /Ponti Ana Banjaria

 

GALAMEDIA - Matahari terbit atau tatkala terbenam kerap memancarkan warna indah. Sebelum kegelapan tiba, warna jingga kerap menghiasi langit di mana mentari berada.

Seorang ahli meteorologi dari Australia bernama Adam Morgan mengatakan bahwa ketika terbit dan terbenam, matahari sedang berada di posisi rendah pada cakrawala.

Saat itu, sinar matahari harus melewati berlapis-lapis atmosfer untuk bisa terlihat oleh mata manusia.

Seperti diketahui, atmosfer itu adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi dari ketinggian 0 km hingga 560 km dari atas permukaan bumi.

Saat sinar matahari menabrak lapisan atmosfer, cahayanya akan terhambur.

Inilah mengapa ketika sampai di mata kita, sinar matahari berwarna kejinggaan atau kuning menuju oranye.

Penghamburan cahaya ini juga dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya debu, asap, dan partikel lain yang berada di udara.

Baca Juga: Hari Kiamat Terjadi Mengikuti Urutannya, Imam Mahdi Tak Bakal Hadir Sebelum Matahari Terbit dari Barat

Partikel-partikel ini berukuran sangat kecil dan berada di atmosfer bumi. Partikel hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x