Bikin Kacau! Berikut 5 Pemimpin Terburuk Sepanjang Pandemi Covid-19, Indonesia Termasuk?

- 17 Oktober 2021, 14:21 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19./pixabay/torstensimon/
Ilustrasi vaksin Covid-19./pixabay/torstensimon/ /

GALAMEDIA - Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya tuntas dan para pemimpin negara berupaya mencari cara pandemi teratasi.

Covid-19 mulai melanda  awal tahun 2020 dan korban jiwa pun berjatuhan. Terhitung 4,55 juta warga dunia meninggal akibat terpapar virus Corona.

Dilansir Galamedia dari  Quartz India, Covid-19 memang sulit dikendalikan dan sejumlah pemimpin di dunia  dilaporkan masih minim usaha.

Ada dari mereka yang justru meremehkan dan mengabaikan sains.

Baca Juga: 7 Bulanan Lesti Kejora Disiarkan Live, Tim Leslar Beri Bocoran : Acaranya Diselenggarakan di..

Lantas siapa saja pemimpin di dunia yang diklaim sebagai pemimpin terburuk di masa? Berikut lima di antaranya:

1. Narendra Modi dari India

Perdana Menteri Narendra Modi dinilai gagal oleh rakyatnya karena pada Mei 2021, India menjadi pusat baru pandemi global dengan catatan kasus positif Covid-19 harian capai 400.000 kasus.

Selama tsunami Covid-19 di negara itu, banyak pasien sekarat karena minimnya fasilitas kesehatan. Termasuk di antaranya keterbatasan oksigen.

Sebelumnya pada Januari 2021, Narendra Modi telah mengklaim bahwa India telah membendung virus Corona dengan efektif pada pernyataannya di forum global.

Baca Juga: JANGAN SAMPAI TERLEWAT! Final Thomas Cup Indonesia vs China, Berikut Link Live Streamingnya!

Bahkan pada April 2021, Modi dan anggota partainya mengadakan rapat umum kampanye di luar ruangan sebelum pemilihan April.

Selain itu, dia juga mengizinkan festival keagamaan yang menarik jutaan orang dan berlangsung mulai Januari hingga Maret 2021.

Pejabat kesehatan di negara itu percaya, festival keagamaan menjadi salah satu faktor penyebab tsunami Covid-19 di India.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Pemarah? Sang Asisten Sering Disalahkan Hingga Kabur: Gak Ngomong Apa-apa

2. Jair Bolsonaro dari Brasil

Presiden Brasil Jair Bolsonaro gagal menyelamatkan banyak warganya setelah menganggap Covid-19 hanya sebagai flu kecil.

Jair Bolsonaro mengintervensi kementerian kesehatan di negaranya dengan mencampuri urusan administrasi seperti pengungkapan data dan pengadaan vaksin.

Selain itu, dia menghalangi upaya pemerintah bagian untuk menerapkan pembatasan sosial, serta menggunakan kekuatan dekritnya untuk tetap mengizinkan sektor bisnis tetap buka, termasuk spa dan gym.

Bolsonaro juga mempromosikan obat-obatan yang belum terbukti untuk mengobati pasien Covid-19. Salah satunya adalah hydroxychloquine.

Lebih jauh, dia justru menyalahkan pemerintah negara bagian, China, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas krisis Covid-19 di negaranya.

Baca Juga: Kakek Suhud Banjir Rezeki Hingga Puluhan Juta Usai Perang Dingin dengan Baim Wong: Alhamdulillah, Saya Terharu

3. Alexander Lukashenko dari Belarusia

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dilaporkan telah mengabaikan pandemi Covid-19 dengan menolak percaya terhadap keberadaan virus Corona.

Di saat negara-negara lain sudah mulai melakukan lockdown, Alexander Lukashenko justru memilih untuk tidak melakukan pembatasan apapun untuk mencegah penyebaran Covid-19 di negaranya.

Dia justru mengklaim bahwa virus Corona dapat dicegah dengan minum vodka, mengunjungi sauna, dan bekerja di ladang.

Alexander Lukashenko mengatakan bahwa dirinya telah terpapar Covid-19 namun tak menunjukan gejala apapun.

Karenanya, dia tetap kukuh mengatakan bahwa Covid-19 bukanlah ancaman serius.

Baca Juga: Banjir Rezeki Puluhan Juta, Kakek Suhud Berniat Beri Santunan pada Anak Yatim

4. Andres Manuel Lopez Obrador dari Meksiko

Akibat kegagalan kepemimpinan Andres Manuel Lopez Obrador, Meksiko memiliki tingkat kematian akibat Covid-19 di dunia.

Selama pandemi melanda negaranya, Andres Manuel Lopez Obrador justru meminimalisir situasi darurat. Dia dilaporkan menolak memberlakukan lockdown dan malah mengadakan rapat umum secara nasional.

Selain itu, Obrador kerap kali menolak menggunakan masker.

Parahnya, anggaran kesehatan yang digelontorkan hanya sedikit, sehingga para ahli mengatakan bahwa anggaran tersebut tidak akan cukup untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Meksiko.

Baca Juga: Tak Sabar Anak Pertamanya Segera Lahir, Lesti Kejora: Sebentar Lagi Bertiga

5. Donald Trump dari Amerika Serikat

Presiden Donald Trump dinilai telah menghancurkan Amerika Serikat setelah negeri Paman Sam itu dilanda krisis kesehatan yang parah selama 100 tahun terakhir akibat pandemi Covid-19.

Donald Trump sering kali menyangkal pandemi Covid-19 yang melanda negaranya, menyebarkan informasi yang salah, hingga kepemimpinan buruk yang dinilai telah merugikan negara.

Selama pandemi Covid-19, angka kesenjangan sosial di Amerika Serikat pun meningkat.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x