"Tidak ada perdaban sekarang jika tidak ada peradaban masa lalu," ujarnya menambahkan.
Erick pun mengapresiasi tulisan seorang sahabatnya, Rumolo "Penjaga harta karun masa lalu itu, ya museum (pengelola dan karyawan)".
Baca Juga: Tegaskan Arteria Dahlan Berasal dari Partai Berkuasa, Refly Harun Ingatkan Rindu: Prosesnya Cepat!
"Tulisan tersebut mengansung makna yang sangat dalam, kalau bukan kita siapa lagi" tandasnya.
Oleh karena itu lanjut Erick, pihaknya mengelar Museum Sri Baduga Expo dengan judul Anyaman, produk kreativ masyarakat Jawa Barat.
"Judul ini mengajak masyarakat, khususnya kaum milejial untuk lebih mengenal produk kreatif masyarakat Jabar berupa anyaman yang sudah mai tegerus oleh produk-produk modern," ujarnya.
Sementara itu, Shifa Chairulnisa salah seorang kaum milenial mengaku takjub dengan koleksi anyaman yang pamerkan. Menurutnya, banyak produk jaman dulu (ajyaman) yang dihasilkan ternyata teknologinya jauh lebih ramah lingkungan.
"Sekalipun bentuk dan desainnya seserhana, namun dari fungsinya tidak tergerus jaman bahkan lebih ramah lingkungan," katanya.