Pasanggiri Virtual Seni Ibing Pencak Silat Nasional Berakhir, DPD PPSI Kabupaten Bandung Jadi Juara Umum

- 29 November 2021, 17:32 WIB
DPD Pencak Silat Indonesia (PPSI) Kabupaten Bandung menjadi juara umum pada Pasanggiri virtual seni ibing pencak silat tingkat nasional.
DPD Pencak Silat Indonesia (PPSI) Kabupaten Bandung menjadi juara umum pada Pasanggiri virtual seni ibing pencak silat tingkat nasional. /Rio Ryzki Batee/Galamedia/

Ketua Pelaksana Pasanggiri virtual seni ibing pencak silat tingkat DPP PPSI tahun 2021, Galih Santika mengatakan para peserta terbagi dalam 18 kategori pengelompokan, yaitu kategori tunggal anak putra dan putri, rampak anak putra dan putri, Ijen anak putra dan putri.

Kemudian, tunggal remaja putra dan putri, rampak remaja putra dan putri, dan Ijen remaja putra dan putri. Serta, tunggal dewasa putra dan putri, rampak dewasa putra dan putri, dan Ijen dewasa putra dan putri.

"Para peserta terdiri dari kelompok usia anak-anak, remaja, dan dewasa putra dan putri, yang mengikuti kategori tunggal, rampak dan Ijen. Ijen adalah seni pertarungan yang diiringi oleh alunan irama kendang pencak silat," terangnya.

Galih menuturkan, dalam pasanggiri seni ibing pencak silat yang digelar DPP PPSI, aspek yang dinilai adalah tampilan seni tradisional atau gerakan pencak silat yang belum bercampur dengan seni kreasi.

Baca Juga: Sebut Pernyataan Erick Thohir Fitnah Soal Direksi BUMN Dibanderol Rp 25 M, MSD: Bisa Dituduh Menyebar Hoaks

Sementara itu, dalam tampilannya masih banyak para peserta yang menampilkan gerakan yang bercampur antara tradisi dan kreasi.

Kendati demikian, karena diselenggarakan ditengah pandemi dan secara virtual, maka pihaknya mentoleransi ketidaksempurnaan yang terjadi dalam tampilan gerakan dari para peserta.

"Dalam pasanggiri yang diselenggarakan PPSI ini, fokus kita adalah mempertahankan dan melestarikan pencak silat tradisional, yang saat ini telah terjadi pencampuran antara gerakan pencak silat tradisi dan kreasi. Karena itu, jangan pernah diubah, kalau bukan PPSI yang mau mempertahankan tampilan asli pencak silat tradisional, maka siapa lagi," paparnya

Galih berharap dengan PPSI didirikan pada tahun 1957 oleh Kodam, Maka ada catatan historis yang dapat menghubungkan kembali keterkaitan antara PPSI dan TNI untuk dapat bersama-sama melestarikan seni pencak silat tradisional ini kepada masyarakat.

"Sekarang, alhamdulilah hubungan PPSI dan TNI mulai terjalin kembali, salah satunya dukungan dari Unjani (Universitas Jenderal Achmad Yani) yang memfasilitasi para juara tingkat dewasa, untuk bisa masuk Unjani tanpa tes. Selain Unjani diharapkan kedepan ada hubungan lainnya dengan TNI, untuk menciptakan insan-insan yang berbakti kepada NKRI," tuturnya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x