Artificial Intelligence Gantikan Pekerjaan ASN? Kementerian dan Lembaga Harus Miliki Standar Kompetensi Teknis

- 1 Desember 2021, 07:47 WIB
Diskusi Publik
Diskusi Publik /Eli Siti Wasliah

GALAMEDIA - Kemajuan tekologi saat ini banyak memangkas sumber daya manusia (SDM) dalam semua bidang atau dikenal dengan artificial intelligence (AI). Pekerjaan manusia digantikan oleh teknologi. Tak terkecuali di bidang pemerintahan. Boleh jadi ke depan banyak jabatan ASN yang akan dilebur karena pekerjaannya diganti dengan "mesin".

Terkait hal ini, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Dr. Agus Sudrajat MA., mengatakan, kemajuan teknologi saat ini adalah sebuah hukum alam. Yang terdampak, tidak hanya bidang administrasi negara, seperti ASN, tapi juga bidang lainnya.

"Ya, pada akhirnya begitu. Jadi seperti hukum alam," ungkap Agus usai menjadi pembicara Diskusi Publik "Strategi Akselerasi Peyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Berbasis Merit dalam Mewujudkan ASN Berkelas Dunia" yang diselenggarakan Puslatbang PKLAN, di Hotel Savoy Homan Jalan Asia Afrika, Selasa, 30 November 2021.

Baca Juga: Pentingnya Konektivitas untuk Saling Mendukung dalam Kegiatan Digitalisasi Pendidikan

Untuk mengantisipasi gempuran teknologi adalah dengan kompetensi. Jadi, ASN harus unggul dan smart. "AI ini kita sebut sebagai akselerasi transformasi ASN, supaya kita cepat lari kencang karena di belakang kita teknologi digital cukup pesat. Nah sebagai ASN harus terus beradaptasi dengan teknologi," katanya.

Strategi lain menghadapi gempuran teknologi, kata Agus dengan menghilangkan ego sektoral. Alasan ini memang klasik tapi harus mendapat perhatian bersama. Yakni mulailah berkolaorasi dengan semua pihak.

"Kita adalah merah putih. Jadi kolaborasi itu adalah pintu atau kunci para ASN bisa menyelesaikan permasalahan yang ada, termasuk gempuran teknologi dan AI," ujarnya.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 1 Desember 2021: Nana dan Dewa Panik, Junior Masuk UGD

Soal pekerjaan ASN akan tergantikan dengan mesin atau robot, Agus membantahnya. Sebab, tidak semua pekerjaan bisa digantikan dengan mesin atau robot. Artinya ada kompetensi manusia yang tidak bisa digantikan oleh teknologi.

"Bukan dalam arti dengan AI ini ASN tidak kepakai lagi, tapi dengan bantuan teknologi pekerjaan akan lebih cepat. Misalnya, awalnya satu pekerjaan dikerjakan oleh 5 orang, nah dengan teknologi pekerjaan itu bisa hanya dilakukan 1 orang," katanya.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x