Kebangetan atau Wajar? Emosi Tak Diizinkan Istirahat oleh Pengantin, Fotografer Hapus Semua Foto Pernikahannya

- 2 Januari 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi pesta pernikahan.
Ilustrasi pesta pernikahan. /PIXABAY/pexels/

GALAMEDIA - Tak diberi izin beristirahat untuk sekadar minum, apalagi makan setelah hampir 10 jam mengabadikan momen pernikahan klien, seorang fotografer muntab.

Tak hanya meninggalkan venue, ia juga menghapus semua foto yang diabadikannya.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, beberapa waktu lalu, fotografer yang juga pengguna Reddit itu mengungkapkan unek-uneknya lewat surat terbuka yang seketika memicu perdebatan.

Baca Juga: Berkaca dari Kasus Rio Ramadhan, Berikut 3 Cara Paling JITU Agar Akun Media Sosial Tidak Mudah Dibobol Hacker

Meski banyak yang mendukung tapi tak sedikit pula yang menilainya terlalu berlebihan atau setidaknya emosional karena menghapus foto pernikahan yang takkan bisa diulang kesakralannya.

Sadar bakal memicu “keributan”, Redittor yang memilih anonim itu mengungkap sejumlah alasannya.  Tapi tetap saja, penjelasannya tak menghentikan perdebatan.

Ia memberi judul postingannya “Apakah aku brengsek?” Terungkap juga jika Redittor ini bukan fotografer profesional meski biasa menggunakan kamera.

Baca Juga: Fahri Hamzah Sindir Giring Tak Bisa Bedakan Microphone untuk Nyanyi dan Pidato Politik

Dan dia mengiyakan permintaan tolong seorang teman yang akan menikah dengan  bayaran $250 atau sekitar Rp 3,5 juta untuk mengabadikan semua momen istimewa mereka sepanjang hari.

Namun di hari H, saat dirinya meminta break untuk istirahat setelah sepuluh jam menjalankan tugas, sang teman tidak memberi izin.

Tak itu saja, ia bahkan diultimatum: makan atau pulang sekalian tanpa bayaran sepeser pun.

Marah, fotografer dadakan itu memilih pulang dan menghapus semua foto hasil jepretan di hari pernikahan sang teman.

Baca Juga: Menikmati Bandung Sepenuhnya Bersama Kimaya Braga Bandung

Menanggapi testimoni ini, sejumlah Redittor mengatakan tindakannya terlalu kejam. Tapi mayoritas berpihak padanya dan mengatakan dirinya telah dimanfaatkan oleh temannya.

“Seorang teman menikah beberapa hari lalu dan karena ingin menghemat uang, memintaku jadi fotografer selama 10 jam. Meski bukan keahlianku, dia tidak keberatan.”

“Aku mulai bertugas mengikuti pengantin sebelum upacara, mengambil foto di sepanjang jalan sampai resepsi.”

Baca Juga: Bruno Cunha Cantanhede Mengaku Sedang Fokus: Membuat Semua Bobotoh Bahagia

“Aku mulai bertugas jam 11 sampai jam 19.30. Sekitar jam 5 sore, makanan disajikan dan aku diberitahu bahwa aku tidak bisa break.. padahal  aku lelah dan agak menyesal menerima tawaran.”

"Aku minta izin istirahat 20 menit untuk makan dan minum tapi dia mengatakan takkan membayarku jika aku break.”

“Kelaparan dan kesal aku meminta izin lagi dia kembali mengancam. Ya, jadi kuhapus saja semua foto yang kuambil di depannya dan pergi.”

Baca Juga: Guzelim Aracelli Ali Syakieb Bikin Terpesona, Warganet: Masya Allah Calon Istri Baby L Mantunya Leslar

“Jujur saat itu setelah bekerja seharian aku rela membayar Rp 3 juta sekalipun untuk segelas air dingin dan duduk selama 5 menit saja.”

“So, apakah aku brengsek?” Demikian pertanyaan si fotografer dadakan.

Komentar pun membanjir. Tak sedikit yang mengecam pasangan pengantin yang  memperlakukan fotografernya bagai budak.

“Serius, teman macam apa itu?”

Baca Juga: 2 Roket Misterius Meledak di Lepas Pantai Tel Aviv, Israel Serang Jalur Gaza

“Siapa pun yang dipekerjakan wajib diberi makan dan diizinkan untuk istirahat. Kamu sudah ditipu..”

“Anda mempertaruhkan fisikmu dan mereka memperlakukanmu seperti sampah!”

“Mengerikan. Aku tak mengerti logika mereka..”

“Sudah terlalu banyak orang yang menggertak untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Saatnya temanmu belajar..”

Demikian di antara mereka yang mendukung. Tapi tak banyak juga yang menyesalkan keputusan si fotografer menghapus semua foto pernikahan temannya.

Baca Juga: Didepak dari KPK, Ogah Jadi ASN Polri Rasamala Aritonang Merapat ke Febri Diansyah dan Donal Fariz

Beberapa merasa akan lebih baik jika fotografer yang muntab ini mengambil tindakan pencegahan dengan menyalin  foto.

“Harusnya kamu simpan fotonya, lalu pergi dan jika mereka menginginkannya maka minta mereka membayar dengan harga dua atau tiga kali lipat!”

“Rasanya tak perlu sampai menghapus semua foto tapi aku juga mengerti posisimu..”

“Aku setuju dengan keputusan meninggalkan venue tapi lebih baik menyandera foto-foto itu untuk pembayaran dobel daripada menghapusnya begitu saja..”

Wel..***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x