Mengejutkan! Kisah Tragis Dibalik Hari Valentine, Berikut Ini Ceritanya

- 13 Februari 2022, 21:03 WIB
Mengejutkan! Kisah Tragis Dibalik Hari Valentine, Apakah Muslim Boleh Merayakannya? Berikut Penjelasannya
Mengejutkan! Kisah Tragis Dibalik Hari Valentine, Apakah Muslim Boleh Merayakannya? Berikut Penjelasannya /

GALAMEDIA - Hari Valentine dikenal sebagai hari kasih sayang yang terjadi setiap satu tahun sekali di tanggal 14 Februari.

Pada hari itu, banyak remaja yang secara berlebihan mengungkapkan kasih sayang berlebihannya kepada teman dekatnya.

Namun banyak remaja yang tidak mengetahui, bagaimanakah sejarah Hari Valentine? Karena ketidaktahuan dan hanya asal ikut-ikutan tren agar bisa dikatakan sebagai remaja yang gaul dan tidak ketinggalan jaman.

Pada artikel Galamedia ini akan mengupas asal-usulnya menurut Islam dan bolehkah umat muslim ikut merayakannya?

Berikut penjelasannya yang dikutip dari kanal YouTube At-Taqwa.

Ada banyak versi yang tersebar berkenaan dengan asal-usul Hari Valentine.

Salah satu sejarah Hari Valentine yang paling populer adalah berasal dari tradisi bangsa Romawi kuno sebagai cara memperingati kematian seorang pendeta bernama Santo Valentine.

Baca Juga: Covid-19 Serang Pendopo Garut, Belasan Pegawai Terpapar, Termasuk Dua Ajudan dan Sopir Bupati

Budaya ini bermula pada abad ke-3 Masehi saat Raja Romawi yang bernama Claudius menghukum pancung seorang pendeta bernama Santo Valentine pada tanggal 14 Februari 269 Masehi.

Santo Valentine dihukum pancung karena menikahkan seorang prajurit muda, peserta wajib militer kerajaan yang ingin menikah.

Saat itu tindakan Santo Valentine dianggap sebagai melawan aturan kerajaan.

Saat itu Claudio sedang getol menghimpun anak muda untuk mau jadi tentara kerajaan guna menaklukkan kerajaan yang lain, namun hanya sedikit anak muda yang mau jadi prajurit.

Claudio berpikir kalau anak muda dilarang menikah, maka dia akan sukarela karena hatinya tidak lagi terpaut dalam keluarga.

Bagi pihak gereja tertentu, tindakan Santo Valentine tersebut dianggap benar karena telah melindungi orang yang menjalin cinta hingga dia dinobatkan sebagai pahlawan kasih sayang.

Sehingga tercatatlah dalam sejarah bahwa setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari kasih sayang atau Hari Valentine.

Baca Juga: Balas Ganjar Pranowo, Alissa Wahid Mengaku Senang

Terlepas dari asal mulanya, inti dari Valentine adalah mengistimewakan satu hari tertentu untuk menunjukkan kasih sayang kepada orang yang dikasihi.

Islam tidak pernah mengkhususkan hari dan tanggal tertentu untuk menunjukkan rasa kasih sayang kita kepada sesama.

Islam mewajibkan umatnya untuk merayakan hari cinta dah kasih itu setiap hari dan setiap saat.

Bukankah di dalam Islam ada tuntunan untuk memulai segala sesuatu dengan mengucap kalimat basmalah.

Bismillahirrahmanirrahim yang berarti "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang".

Tentu saja cara merayakan kasih sayang menurut agama Islam itu berbeda dengan cara kaum jahiliah dalam merayakan cinta kasihnya.

Baca Juga: Balas Ganjar Pranowo, Alissa Wahid Mengaku Senang

Menurut fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 diperingati bagi umat Muslim bahwa haram hukumnya merayakan Hari Valentine setiap tanggal 14 Februari.

Hal tersebut menganut pada tiga hal, yakni:

1. Hari Valentine bukan termasuk dalam tradisi Islam.

2. Hari Valentine dinilai menjerumuskan pemuda Muslim pada pergaulan bebas seperti zina.

3. Hari Valentine berpotensi membawa keburukan.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah