Di Tengah Pandemi, Biskuit Hingga Wafer Masih Jadi Primadona Masyarakat

- 18 Mei 2022, 20:35 WIB
Di Tengah Pandemi, Biskuit Hingga Wafer Masih Jadi Primadona di Masyarakat./dok.IST
Di Tengah Pandemi, Biskuit Hingga Wafer Masih Jadi Primadona di Masyarakat./dok.IST /


GALAMEDIA - Di tengah pandemi Covid-19, makanan ringan seperti cracker, biskuit hingga wafer tetap menjadi makanan favorit masyarakat.

Bahkan sektor makanan tersebut mengalami peningkatan penjualan.

Hal tersebut, melihat Tays Bakers (TAYS), produsen makanan ringan sehat asal Indonesia yang melaporkan peningkatan laba setelah pajak sebesar 35,5 persen dan pertumbuhan penjualan sebesar 2,5 persen pada tahun 2021.

CEO Tays Bakers, Alexander Anwar mengatakan bahwa pihaknya mencatatkan penjualan sebesar Rp 315,9 miliar di tahun 2021, meningkat dari Rp 308,2 miliar pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Bocoran Soal TKD dan Core Values BUMN 2022 PDF, Contohnya Bisa di-Download

Menurutnya pertumbuhan sebesar 2,5 persen ini berasal dari unit bisnis biscuit & crackers karena adanya process and flow improvement, optimization dan efisiensi pabrik, sehingga kapasitas yang ada saat ini dapat dimaksimalkan.

"Pertumbuhan laba dan kinerja perusahaan di tengah tantangan pandemi, kami optimis penjualan akan dapat bertumbuh jauh lebih pesat lagi setelah pabrik baru selesai dibangun, karena unit Bisnis biscuit & crackers dengan produk Tricks merupakan salah satu andalan," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 18 Mei 2022.

Dikatakannya pabrik baru yang akan dibangun di Sumedang ini, ditujukan untuk menambah kapasitas produksi Tricks baked potato crisps.

Baca Juga: Pilkada Jabar 2024, PDI Perjuangan Targetkan Raih Kursi Gubernur

Saat ini, kapasitas pabrik untuk kategori biscuit dan cracker sudah hampir mencapai 100 persen dengan kapasitas 6.900 ton per tahun.

Dengan pembangunan pabrik baru, maka kapasitas diperkirakan meningkat 200 - 250 persen menjadi sekitar 17.000 ton per tahun.

Pabrik baru nanti akan memakai mesin-mesin dan sistem yang prosesnya lebih efektif, efisien dan terotomasi.

Baca Juga: Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 11 Sudah Turun Harga Nih, Cuma 2 Jutaan

Selain pertumbuhan penjualan, laba bersih TAYS juga meningkat 35.5 persen dari Rp 1,9 Miliar di tahun 2020 menjadi Rp 2,6 miliar pada 2021.

Secara EBITDA, juga terdapat peningkatan dari 9,39 persen di tahun 2020 menjadi 9,56 persen di 2021, atau tumbuh sebesar 4,33 persen.

"Sebagai perusahaan yang menitikberatkan pada pendekatan inovatif, kami optimis dapat menjaga kinerja positif perusahaan di tahun 2022 ini. Hal ini didukung oleh rencana perusahaan untuk meluncurkan beberapa produk inovatif baru dalam waktu dekat, didukung penambahan kapasitas dari pembangunan pabrik baru yang akan segera berjalan pada tahun ini," tambahnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x