GALAMEDIA - Memasuki masa pemulihan di bulan Juni hingga Desember 2020, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi membangkitkan pariwisata di Jabar. Saat ini, Jawa Barat sudah memasuki adaptasi kebiasaan baru (AKB).
"Artinya pada masa ini pengembangan pariwisata harus mengedepakan pola hidup bersih dan sehat dengan tiga M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik saat membuka Smiling West Java Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Great Sale di halaman kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Rabu 1 Juli 2020.
Baca Juga: Jumlah Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Cimahi Bertambah Satu Orang
Menurut Dedi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat tidak bisa bekerja sendiri dalam memulihkan kepariwisataan di Jawa Barat, perlu ada kerjasama semua pihak.
"Terutama pada tahap normalisasi yang akan mulai pada Januari 2021. Kita harus bekerjasama dengan semua pihak. Kita akan menggelar event Smiling West Java Adaptasi Kebiasaan Baru, yang baru dilaksanakan pada hari ini dengan even Greet Sale 2020," ungkap Dedi lagi.
Dikatakan mantan Kepala Dinas Perhubungan Jabar ini, memasuki masa new normal (AKB) sekarang ini, persepsi masyarakat bahwa telah kembali normal, sementara pandemi Covid-19 masih berjalan. Oleh karena itu, lanjut Dedi, di dalam pengembangan pariwisata di Jabar dikedepankan adaptasi kebiasaan baru (AKB) dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Bandung Great Sale 2020 Digelar Secara Online
"Singkat sebenarnya dalam AKB ini, yakni mengedepankan pola hidup bersih dan sehat dengan protokol kesehatan," katanya.
Untuk itu lanjut dia, pihaknya gencar melakukan edukasi atau early warning kepada masyarakat terutama para pelaku industri pariwisata. "Kuncinya dalam membangkitkan kepariwisataan ini adalah kedisiplinan dan kewaspadaan menjalankan protokol kesehatan," tandasnya.