Network
GALAMEDIA - Pesatnya perkembangan dunia telekomunikasi tak bisa dilepaskan dari adanya ancaman terhadap keamanan penggunanya. Beragam perangkat lunak yang bisa dipasang secara gratis di ponsel, ternyata tak selamanya aman.
Pada Mei 2020, Google telah menghapus 50 aplikasi di Play Store. Perangkat lunak itu dikhawatirkan dapat membahayakan keamanan pengguna karena diduga dipasangi adware yang membuat ponsel rentan terhadap rim dan sampah.
Adware merupakan sejenis perangkat lunak yang mempunyai kemampuan menginstalasi dirinya sendiri pada komputer user. Ia bekerja tanpa diketahui oleh pengguna dan perangkat lunak tersebut akan menampilkan iklan pada saat user mencari informasi di internet.
Baca Juga: Geser Dominasi BLACKPINK, Video Musik Aurel Jadi Trending No 1 YouTube
Beberapa minggu setelah gelombang pertama, pencekalan aplikasi di Play Store kembali dilakukan. Saat ini, ada sebanyak 21 aplikasi yang diidentifikasi "jahat" dan memiliki potensi meretas akun Facebook Anda dan mencuri data pribadi.
Aplikasi itu menawarkan layanan kepada pengguna. Kemudian memaksa mereka mengunduh, dan kemudian mengeksploitasi kerentanan untuk mencuri data pribadi dari ponsel.
Menurut ZDNet, 21 aplikasi itu dapat menimbulkan risiko yang sangat buruk bagi pengguna Android karena mereka dapat meretas akun pengguna Facebook.
Baca Juga: Luncurkan Ofek 16, Israel Semakin Mudah Memantau Pergerakan Musuh-musuhnya
Seperti ditayangkan di bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul berita "Bahaya, Segera Hapus 21 Aplikasi Berikut karena Data Anda Berpotensi untuk Dicuri", Google telah menghapus aplikasi dari Play Store setelah memverifikasi temuan perusahaan keamanan Prancis.
