Nabi Saw. bersabda, "Barangsiapa yang memakan tujuh butir kurma yang tumbuh diantara bebatuan hitam (di Madinah) pada pagi-pagi, dia tidak akan celaka oleh racun sampai petang."
(HR Muslim).
Seruan dalam hadis untuk mengkonsumsi kurma itu ditujukan kepada penduduk tertentu, seperti penduduk Madinah dan sekitarnya.
Hal itu menunjukkan bahwa setiap tempat mempunyai kekhususan dengan obat obatan yang berkhasiat di tempat itu dan tidak didapati di tempat lainnya.
Baca Juga: Harga Emas Antam, Retro, dan UBS Hari Ini, Selasa 7 Juli 2020
Dengan demikian, bilangan tujuh buah kurma itu mempunyai khasiat tersendiri Yang jelas, jumlah tujuh kurma yang berasal dari tanah di negeri ini berkhasiat untuk menetralkan pengaruh atau akibat racun dan sihir. Sekiranya khasiat itu dinyatakan oleh Hippocrates, Galenos dan lain-lain dari kalangan para dokter Yunani, tentunya pernyataan mereka akan diterima begitu saja oleh para dokter lainnya meskipun
pernyataannya mengandung terkaan, dugaan, dan perkiraan.
Baca Juga: Kapolri Minta Para Perwira Muda Tak Melupakan Tiga Kata Ajaib
Pernyataan Nabi Saw. yang bersumber dari wahyu seharusnya lebih bisa diterima karena mengandung kebenaran secara meyakinkan dan dapat dipastikan.
(Ibnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Zädu'l Ma'adi fi Hadyi Khayril lbadi, Juz 4, t.t.: 96-100)