Kisah Imam Malik kepada Imam Yahya Soal Sekelompok Santri Malas Jadi Ulama Terkemuka

- 2 Desember 2022, 07:05 WIB
Ilustrasi. Kisah Imam Malik RA dan Sekelompok Santri Malas yang Menjadi Ulama Terkemuka.
Ilustrasi. Kisah Imam Malik RA dan Sekelompok Santri Malas yang Menjadi Ulama Terkemuka. /Instagram/@storypesantren/

Ia turun dari langit dan menuju kepada sang wali. Ia mengawali percakapan dengan salam.

Baca Juga: Jangan Berputus Asa Dengan Rahmat Allah SWT, Teruslah Berdoa

“Derajatku yang tinggi ini bukan didapat dengan berkah ilmu,” kata remaja belia tersebut.

“Lalu apa yang mengantarkanmu ke derajat yang begitu mulia ini?” tanya wali Allah.

“Allah memberikanku satu derajat yang begitu tinggi di surga atas setiap bab dalam satu disiplin ilmu yang kupelajari. Namun demikian, derajat-derajat yang begitu tinggi itu tetap tidak membuatku sederajat dengan para ulama. Tetapi Allah yang maha pemurah berkata kepada malaikat, ‘Tambahkan derajat itu kepada ahli waris para nabiku. Aku telah menetapkan dalam diri-Ku bahwa siapa saja yang wafat dalam kondisi memahami sunnah-Ku dan sunnah para nabi-Ku, atau dalam keadaan menuntut ilmu terkait dengannya, niscaya Kukumpulkan mereka dalam satu derajat yang sama.’”

“Allah menganugerahkan kepadaku hingga aku meraih derajat para ulama. Aku dan Rasulullah hanya terpaut dua derajat. Pertama adalah derajat di mana ia bersama para nabi tinggal. Kedua adalah derajat para sahabat Nabi Muhammad SAW dan sahabat para nabi yang menjadi pengikut nabi-nabi di zamannya masing-masing. Di bawah itu adalah derajat ulama dan para santri mereka.”

Allah menjalankanku hingga ke tengah halaqah mereka. Mereka menyambut dengan antusian, “marhaban, marhaban.”

“Bagaimana Allah memberikan tambahan derajat-Nya untukmu?” tanya wali Allah.

“Allah berjanji untuk mengumpulkanku bersama para nabi sebagaimana kusaksikan mereka pada rombongan yang sama. Aku bersama mereka hingga hari kiamat tiba. Bila hari kiamat yang dijanjikan tiba, Allah berkata, ‘Wahai sekalian ulama. Inilah surgaku. Kuizinkan surga ini untuk kalian. Inilah ridha-Ku. Aku telah meridhai kalian. Jangan kalian masuk surga terlebih dahulu sebelum berdiam untuk memberikan syafaat kepada siapa saja yang kalian kehendaki. Aku juga memberikan mandat agar kalian memberikan syafaat kepada mereka yang meminta syafaat kalian agar aku dapat memperlihatkan kepada semua hamba-Ku betapa tinggi kemuliaan dan kedudukan kalian,’” jawab remaja tersebut.

Baca Juga: Bacaan Sholawat Nariyah, Arab, Latin, Terjemahan dan Keutamaannya, Segala Hajat Kita Diijabah

Halaman:

Editor: Shiddik Zaenudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x