Kekebalan Alami Turun, Seseorang yang Pernah Terserang Corona Rentan Terserang Virus

- 15 Juli 2020, 01:20 WIB
Ilustrasi virus corona. (Getty Images/iStockphoto)
Ilustrasi virus corona. (Getty Images/iStockphoto) /


GALAMEDIA - Kekebalan alami seseorang yang pernah terinfeksi virus corona bakal mengalami penurunan terhadap virus selama beberapa bulan.

Dalam penelitian yang dirilis di medrxiv.org pada Sabtu (11/7/2020) dan belum diterbitkan dalam jurnal medis peer-review, menunjukkan respon antibodi dapat mulai menurun 20 hingga 30 hari setelah gejala Covid-19 muncul. Antibodi adalah protein yang dibuat tubuh untuk melawan infeksi.

"Studi kami menunjukkan respon pengikatan IgM dan IgA menurun setelah 20-30 hari," tulis para peneliti, dikutip AP Selasa (14/7/2020).

Peneliti juga menemukan keparahan gejala Covid-19 dapat menentukan bersarnya respons antibodi.

Baca Juga: Tak Pakai Masker Didenda Rp 150 Ribu, Wali Kota Cimahi: Dendanya Terlalu Kecil

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC US) pernah mengatakan umumnya, tubuh membutuhkan waktu satu hingga tiga minggu setelah infeksi untuk membuat antibodi.

Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memperingatkan bahwa orang yang pernah terinfeksi virus corona belum tentu kebal dari virus. Artinya, seseorang kemungkinan bisa terinfeksi berulang kali.

Namun, studi baru ini memiliki keterbatasan, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah hasil yang sama akan muncul di antara kelompok pasien dengan jumlah lebih besar dan data apa yang ditunjukkan dalam jangka waktu lebih lama.

"Studi ini memiliki implikasi penting ketika mempertimbangkan perlindungan terhadap infeksi ulang dengan SARS-CoV-2 dan daya tahan perlindungan vaksin," tulis para peneliti dalam laporan mereka.

Baca Juga: Kadisnakertrans Jabar Sebut Ada 200 Ribu Buruh Terkena PHK di Masa Pandemi Corona

Stephen Griffins, associate professor di Fakultas Kedokteran Universitas Leeds di Inggris, yang tidak ikut dalam penelitian, mengatakan penelitian ini penting dan telah dilakukan secara teliti.

"Karya ini mengonfirmasi bahwa respon antibodi pelindung pada mereka yang terinfeksi SARS-COV-2 tampak berkurang dengan cepat. Sementara lebih lama bertahan pada mereka yang memiliki penyakit lebih parah, ini masih hanya hitungan bulan," jelas Griffins.

Griffins juga mengatakan penelitian menunjukkan seseorang dapat terinfeksi ulang seiring berjalannya waktu dan bisa saja pandemi ini justru menjadi penyakit musiman.

Baca Juga: Iran dan Pakistan Pasang Badan, Dukung Hagia Sophia Difungsikan Kembali Jadi Masjid

"Vaksin yang sedang dalam pengembangan akan perlu menghasilkan perlindungan yang lebih kuat dan lebih tahan lama dibandingkan dengan infeksi alami atau mungkin perlu diberikan (vaksin) secara teratur," sambungnya. ***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x