Ritus Ngarekès Kidung Pangjurung Saripanggung, Seniman Butuh Panggung bukan Bantuan Sosial

- 20 Juli 2020, 16:32 WIB
/

Ki Dalang Ari Dukun melakui Si Cepot meredih alias meminta dan menggugah rasa Gubernu Jawa Barat dan para kepala daerah di Jabar agar segera menberikan kelonggaran dalam adaptasi kebiasaan baru (AKB) pada para seniman. Diakuinya, ada beberapa daerah di Jabar sudah memperbilehkan resepsi pernikahan, namun sayang tidak dibarengi izin pementasan seni tradisi.

Hal yang sama dikatakan Ketua MASRI , Bah Nanu. Menurut Bah Nanu, terlalu banyak seniman tradisi yang menggantungkan hidupnya dari pesta hajatan baik pernikahan, sunatan maupun  ruwatan serta ritus tertentu. Namun saat pandemi Covid-19 mewabah negeri ini, kehidupan para seniman pun terganggu.

"Mereka tidak bisa mencari nafkah lebih dari empat bulan. Bantuan yang diberikan pemerintah khusus untuk seniman tak kunjung datang. Kalau pun ada bantuan, tak bisa mencukupi kebutuhan keluarga," ujar Bah Nanu.

Baca Juga: BCL Hadir dengan Lagu '12 Tahun Terindah', Liriknya Bikin Netizen Nangis Bombay

Bah Naju menyebutkan, vakumnya para seniman berkesenian, menyebabkan perangkat berkesenian seperti gamelan, gendang maupun lainnya mengalami lembab dan fals. Selain itu gedung-gedung kesenian di Jabar terlihat kosong melongpong tidak ada aktivitas kesenian.

"Padahal gedung - gedung kesenian bisa dimanfaatkan untuk berkesenian dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Bah Nanu.

Bah Nanu pun mempertanyakan, kenala untuk mal, pasar modren, mini market, pasar, sarana publik lain seperti bandara, stasiun, pelabuhan dan terminal bus dan sarana publik lainnya bisa dibuka normal.?

Baca Juga: Jelang Idul Adha, DPKH Pastikan Hewan Kurban di Subang Sehat

Bah Nanu pun menyebut dalam setiap latihan para seniman selalu menjaga jarak agar hasiljya bagus. Baru kali ini para seniman diminta jaga  jarak. "Kami selalu menjaga jarak, terutam saat melakukan pola lantai. Jika saling berdekatan, hasilnya tidak bagus karena  para penari (seniman) saling bersentuhan,' terangnya.

Kerinduan ingin mempertunjukan tarian dan berproses itulah, barangkali yang digaungkan oleh insan tari bersama masyarakat tari, agar pemerintah Jawa Barat melalui Gubernur, walikota dan bupatinya membuka atau mengijinkan kembali insan tari melakukan aktivitas pertunjukan dan berproses pada masa New Norma atau Adaftasi Kebiasaan Baru (AKB).

Tari akan terus hidup selama energy yang berima mengalir dalam diri manusia dan sampai manusia meninggal dunia. Selama masih ada hidup maka masih ada pula tari.

Baca Juga: Achmad Purnomo Kaget dan Kecewa Dipecundangi 2 Kali di Pilkada

Beberapa menit ritus Ngarekès Kidung Pangjurung Saripanggung usai digelar, Guebrnur Jabar Ridwan Kamil dengan santainya masuk ke Gedung Sate memggunaka  sepeda dikawal para pengawal yanv juga bersepeda dan sepeda motor.


Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x