وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ…
“Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan (berniat) kepada-Nya lagi hanif (istikamah),…”
(Qs. Al-Bayyinah [98]:5)
Rasulullah SAW juga pernah bersabda tentang betapa pentingnya niat dalam suatu pekerjaan, terlebih dalam ibadah dan amal saleh:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى…
“Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan…” (HR. Bukhari no. 1)
Dalam hadist lain, dari Abu Hurairah, ia berkata:
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي
Dari Nabi SAW bersabda, “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: ‘Puasa adalah milik-Ku, dan Aku sendirilah yang memberikan pahalanya, orang yang berpuasa itu meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya, karena Aku.” (HR. Bukhari no. 6938)
Oleh karena itu, semua umat muslim bisa bersama-sama meluruskan niat untuk berpuasa Ramadhan di tahun ini semata karena Allah Ta’ala dan mengharapkan ridha-Nya.