Manusia yang sudah mendapatkan prediket “hamba atau budak” Allah SWT dapat ditandai melalui tiga hal yaitu melakukan permohonan hanya kepada Allah SWT , memenuhi segala perintah-Nya dan hanya beriman kepada-Nya. Ketiga prihal ini menunjukkan tentang kemurnian tawhid yaitu menempatkan Allah SWT pada posisi yang paling tinggi lagi mulia dan menempatkan diri pada posisi yang paling rendah lagi hina.
Q.S. al-Baqarah ayat 186 ini pada prinsipnya menjelaskan bahwa hukum-hukum Allah SWT hanya dapat direspon oleh orang-orang yang dapat memahami tentang Allah SWT . Untuk memahami ini maka puasa memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan terjalinnya hubungan manusia dengan Allah SWT . Dengan kata lain, selama Allah SWT belum dipahami secara baik dan benar maka hukum-hukum-Nya tidak akan pernah dapat direspon dengan baik.
Berikut hikmah/pelajaran dari ayat Q.S. Al-Baqarah ayat 183-186 ini antara lain: