Network
GALAMEDIA - Rusia mengungkapkan pada Senin 3 Agustus 2020 pihaknya telah memberikan obat Covid-19 (virus corona) Avifavir kepada 15 negara.
Kirill Dmitriev, Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), yang mengambil bagian dalam pembuatan obat tersebut, mengungkapkan hal tersebut kepada penyiar Rusia-24 dalam sebuah wawancara.
“Kami dapat membanggakan pencapaian besar di bidang ini, karena obatnya telah dikirim ke lebih dari 15 negara,” kata Dmitriev dilansir Sputniknews Selasa 4 Agustus 2020.
Baca Juga: Video Anji Mewawancarai Hadi Pranoto Soal Obat Virus Corona Dihapus, YouTube Berikan Penjelasan
“Ini sangat penting, karena pada kenyataannya hanya ada dua obat antivirus internasional yang dikirimkan ke sejumlah negara, yakni Remdesivir Amerika Serikat dan Avifavir Rusia."
“Sembilan puluh persen dari Remdesivir yang diproduksi telah dibeli oleh AS."
"Jadi, tidak mengherankan bahwa 15 negara membeli obat kami," CEO RDIF ini menjelaskan.
Baca Juga: Ukraina Terlibat, Tenaga Ahli Independen PBB Sebut Korea Utara Terus Kembangkan Miniatur Nuklir
Sebelumnya pada hari Senin, Kromis - perusahaan patungan RDIF dan perusahaan farmasi ChemRar - mengumumkan telah mencapai kesepakatan tentang pengiriman Avifavir ke Afrika Selatan dan tujuh negara di Amerika Latin.
Avifavir menerima sertifikat pendaftaran dari Kementerian Kesehatan Rusia pada akhir Mei, menjadi obat berbasis favipiravir pertama di dunia yang disetujui untuk pengobatan Covid-19.
Avifavir sebenarnya adalah versi generik dari obat Jepang Avigan, yang digunakan untuk mengobati influenza.
Baca Juga: Klaim Sudah Sembuhkan 20 Ribu Pasien Corona, Profesor Hadi Pranoto: Hoaksnya Dimana?
Negara-negara lain telah melakukan uji klinis obat, dengan beberapa peringatan masih terlalu dini untuk menilai apakah itu bekerja melawan virus corona.***
