Manusia Mahluk Paling Mulia di Muka Bumi, Lalu Kenapa Harus Takut Sama Jin atau Setan?

- 5 Agustus 2020, 05:25 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /

GALAMEDIA - Allah telah menyatakan bahwa manusia adalah mahluk paling mulia di muka bumi dengan kesempurnaan yang melebihi makhluk lain atas karunia-Nya.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk yang telah Kami ciptakan.” (Al-Israa’ : 70).

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullah menjelaskan, “Karena Allah telah mengkhususkan manusia berupa kedudukan dan keutaman yang tidak ada pada makhluk lainnya”. (Taisir Karimi Rahman hal. 463, Muassasah Risalah, cet, I, 1420 H, Asy Syamilah)

Bahkan ulama menjelaskan bahwa manusia lebih mulia dari malaikat. Ahli tafsir terkemuka, Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Ayat ini menjadi dalil bahwa jenis manusia lebih utama dari jenis malaikat”. (Tafsir Ibni Katsir 5/97, Darut Thayyibah, cet ke-II, 1420 H, Asy Syamilah)

Sehubungan hal itu, manusia selayaknya tidak takut kepada jin dan setan.

Maksudnya adalah takut yang tidak beralasan. Semisal saat melewati jalan yang gelap, melewati kuburan atau pohon yang dianggap angker dengan alasan ada jin atau setan yang akan menganggu atau menakut-nakuti.

Itu tidak benar, karena aslinya jin yang takut kepada manusia. Hanya saja karena manusia lemah imannya dan takut dahulu sehingga mereka menjadi berani kepada manusia.

Jika direnungkan, dengan membaca doa dan dzikir yang sesuai syariat maka cukup membuat jin atau setan lari dan tidak mengganggu manusia dengan izin dari Allah. Bahkan seorang manusia memiliki iman yang kuat dan memiliki ilmu serta menjaga batasan-batasan Allah, maka setan akan menjauh darinya.

Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar bin Al Khaththab, “Sungguh, aku benar-benar melihat setan dari kalangan jin dan manusia lari dari ‘Umar”. (HR. Tirmidzi)

Demikian juga beliau bersabda, “Demi yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah setan menjumpaimu ketika menempuh satu jalan, kecuali pasti mengambil jalan lain yang tidak engkau lalui”. (HR. Bukhari)

Demikian juga riwayat bahwa setan tidak jadi masuk masjid karena takut kepada seorang alim yang sedang tidur.

Jadi mulai sekarang tidak perlu takut berlebihan jika lewat kuburan, tempat angker dan sebagainya. Kalau takutnya wajar, semisal takut dibegal atau dirampok lewat jalan gelap dan sepi, maka hal itu masih dalam kewajaran.

Wallahu a'lam.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x