Perluas Medan Radar Jet Tempur SU-57, Produksi S-70 Hunter Dipercepat

- 5 Agustus 2020, 11:49 WIB
 Drone Sukhoi S-70.
Drone Sukhoi S-70. /


GALAMEDIA - Rusia akan menerima pengiriman drone Sukhoi S-70 Okhotnik ("Hunter") pertama pada tahun 2024. Pembuat pesawat tempur tak berawak (UCAV) mendatang, United Aircraft Corporation (UAC) diarahkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia untuk mempercepat pekerjaan eksperimental pada drone.

Awalnya, dengan pengujian persenjataan pesawat yang direncanakan untuk tahun 2024, UCAV seharusnya mulai beroperasi pada tahun 2025. Batas waktu sekarang telah berkurang satu tahun.

"Kami menerima penugasan dari Kementerian Pertahanan untuk mempercepat pekerjaan desain eksperimental dan secara maksimal menyesuaikan jadwal untuk memulai pengiriman yang sudah dari tahun 2024," kata Yuri Slyusar, Kepala United Aircraft Corporation (UAC), seperti dilansir dari berita TASS Rabu 5 Agustus 2020.

Baca Juga: Wapres Minta MUI Segera Mempersiapkan Fatwa untuk Vaksin Covid-19

"Itulah sebabnya kami secara aktif bekerja dengan kolega dalam masalah ini."

Drone Sukhoi S-70 diharapkan beroperasi dengan kolaborasi dengan jet tempur generasi kelima SU-57 untuk memperluas medan radar jet tempur dan menggunakan kemampuan sembunyi-sembunyinya untuk menetapkan target jarak jauh untuk pesawat utamanya tanpa terdeteksi.

Jet tempur generasi kelima Rusia SU-57.
Jet tempur generasi kelima Rusia SU-57.


Sukhoi S-70 Hunter jauh lebih besar daripada rekan-rekan Baratnya seperti Dassault nEUROn dan Northrop Grumman X-47B. Dengan lebar sayap 20 meter dan panjang 14 meter, massanya diperkirakan sekitar 20 ton (melawan 4,9 untuk Dassault nEUROn dan 6,3 untuk Northrop Grumman X-47B).

Diharapkan untuk terbang dengan kecepatan 1.000 km/jam, untuk rentang 6.000 km dan dua teluk internalnya harus mencapai 2,8 ton senjata.

Baca Juga: UGM Berduka, Guru Besar Fisipol Cornelis Lay Meninggal Dunia

Menurut Kementerian Pertahanan, S-70 Okhotnikis ditenagai oleh mesin turbojet AL-31 dan dilengkapi dengan penargetan elektro-optik, radio, dan "jenis peralatan pengintaian lainnya".

Itu membuat penerbangan pertama pada 7 Agustus 2019, terbang selama 20 menit dan mencapai ketinggian 600 meter (1.970 kaki).***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x