Jet Tempur Su-30 China Pecahkan Rekor saat Patroli Bersenjata di Laut China Selatan

- 5 Agustus 2020, 13:35 WIB
Jet tempur Su-30. (PLAAF)
Jet tempur Su-30. (PLAAF) /

GALAMEDIA - Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) memecahkan rekor durasi penerbangan dalam satu sortie tunggal oleh jet tempur Su-30. Pesawat jet ini tuntaskan misi patroli bersenjata selama 10 jam ke pulau-pulau paling terpencil di Laut China Selatan.

Dilansir Global Times Rabu 5 Agustus 2020 durasi ini memecahkan rekor terbaru dan mengalahkan durasi sebelumnya yang tercatat paling lama 8,5 jam penerbangan.

Menurut pakar, misi semacam ini memiliki nilai strategis yang signifikan baik secara teknis maupun mental untuk cakupan patroli lengkap PLAAF di seluruh Laut China Selatan.

Baca Juga: Soal Klaim Hadi Pranoto Buat Obat Corona, Kemenristek Rilis Pernyataan Resmi

Menurut laporan, jet tempur Su-30 mengisi bahan bakar di tengah penerbangan dengan tanker udara dan pilot mengkonsumsi jatah mereka untuk menjaga energi agar naik.

"Selama penerbangan, tubuh mencapai batas pada empat hingga lima jam, sehingga pilot akan menghilangkan stres dan kelelahan dengan mengobrol dan makan jatah penerbangan yang meliputi air mineral dan cokelat," kata pilot Lu Geng.

Jet tempur Su-30 China sangat mengisi bahan bakar di udara. (PLAAF)
Jet tempur Su-30 China sangat mengisi bahan bakar di udara. (PLAAF)


Pakar penerbangan militer China, Fu Qianshao mengatakan misi patroli 10 jam ini sangat menantang karena kapasitas bahan bakar jet tempur tidak dapat mendukung penerbangan yang begitu lama.

"Penerbangan jangka panjang juga sangat menegangkan bagi para pilot, karena mereka juga harus tetap waspada selama misi mereka."

"Misi ini menunjukkan kemampuan penerbangan jangka panjang Angkatan Udara PLA dan ruang lingkup operasi patroli telah berkembang pesat," kata Fu.

Ia mencatat bahwa pesawat tempur besar seperti bomber H-6 sebelumnya telah melakukan misi serupa, tetapi mereka bukan jet tempur.

Baca Juga: KPAI Soroti Jumlah Sekolah Negeri dengan PPDB Sistem Zonasi, Kota Bandung Bakal Tambah?

"Jet tempur dapat mengawal bomber atau melakukan misi pengawasan pada target udara dan permukaan sendiri. Ini bernilai penting dalam melindungi kepentingan nasional dan keamanan udara Tiongkok," lanjutnya.

Forbes melaporkan pada Juli bahwa PLAAF mengerahkan setidaknya empat jet tempur J-11B ke Pulau Yongxing di Kepulauan Xisha. Laporan sebelumnya juga menyebut keberadaan jet tempur J-10 dan bomber JH-7 di pulau itu.

Fu mengatakan bahwa jet tempur yang dikerahkan di kepulauan dapat bereaksi lebih cepat, tetapi pemeliharaannya lebih sulit karena salinitas dan kelembaban yang tinggi.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Terkontraksi 5,32 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Diduga Jadi Biang Kerok

"Dan jumlah jet tempur akan terbatas karena pangkalan pulau relatif kecil."

"Inilah sebabnya mengapa misi patroli daya tahan lama dari pangkalan daratan China masih penting dan kedua metode penyebaran dapat saling melengkapi," kata Fu.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x