Picu Penyakit Jantung, Kandungan Arsenik pada Padi Alasan Ilmiah Jangan (Terlalu Banyak) Makan Nasi

- 7 Agustus 2020, 12:13 WIB
galamedianews.com
galamedianews.com /galamedianews.com

GALAMEDIANEWS - Sejumlah ilmuwan Inggris mengungkap makan banyak nasi meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung karena arsenik yang muncul secara alami di dalam tanaman, termasuk padi.

Dikutip Galamedianews dari DailyMail, Jumat (7 Agustus 2020) sebagai gambaran, 25 persen warga Inggris yang mengonsumsi beras memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular enam persen lebih tinggi.

Baca Juga: Terekam Kamera CCTV Kompleks, Tak Inginkan Anak Perempuan Ayah Lempar Bayi Merah ke Kontainer Sampah

Sebelumnya bahan kimia arsenik yang terkumpul secara alami di dalam tanaman kerap  dikaitkan dengan beberapa penyakit, kanker akibat diet, dan penyakit hati. Dalam kasus yang serius bisa sampai mengakibatkan kematian.

Beras sendiri merupakan  makanan pokok di seluruh dunia dan diandalkan oleh jutaan warga negara berkembang sebagai sumber kalori dan nutrisi. Secara global, diperkirakan arsenik dalam beras merupakan penyebab lebih dari 50.000 kematian prematur yang dapat dihindari per tahunnya.

Arsenik muncul secara alami di dalam tanah dan meningkat di lokasi yang menggunakan herbisida berbasis arsenik atau air yang dicampur dengan toksin untuk keperluan irigasi.

Baca Juga: Ezechiel N'Douassel Merapat ke Persib, 7 Agustus 2017

Faktanya padi ditanam dengan kondisi lahan berair  dan ini menarik arsenik keluar dari tanah hingga memasuki  air, sebelum akhirnya diserap oleh tanaman.

Beras sangat rentan karena arsenik dapat meniru bahan kimia lain yang diserap tanaman melalui sistem akarnya. Ini memungkinkan toksin lolos dari  pertahanan alami tanaman.

Para peneliti di universitas Manchester dan Salford mempelajari konsumsi beras di Inggris dan Wales serta prevalensi penyakit kardiovaskular yang disebabkan paparan arsenik.


Para akademisi juga mengubah data untuk memperhitungkan faktor-faktor lain yang diketahui berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular, seperti obesitas, merokok, dan usia.

Profesor David Polya dari The University of Manchester yang terlibat dalam penelitian mengatakan, “Studi menunjukkan 25 persen konsumen beras tertinggi di Inggris dan Wales  memiliki risiko kematian kardiovaskular lebih besar akibat paparan arsenik anorganik dibandingkan 25 persen konsumen beras terendah.”

Baca Juga: Amerika Serikat Cabut Imbauan 'Jangan Bepergian' atau Perjalanan Global

Diakui jika penelitian ini  masih terbatas namun sangat mungkin dikembangkan dengan penyelidikan yang lebih khusus guna mengonfirmasi temuan terbaru.

Dikatakan penelitian tak lantas melarang konsumsi nasi sama sekali. Sebab nasi memiliki manfaat kesehatan berkat kandungan seratnya yang tinggi. Tapi sebaliknya konsumen mempertimbangkan varietas padi yang dikonsumsi. Pilih  padi dengan arsenik rendah seperti basmati.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x