Jangan Mengeluh!!! Allah Tidak Suka Kepada Seorang Pengeluh

- 9 Agustus 2020, 06:49 WIB
Ilustrasi. (Pixabay)
Ilustrasi. (Pixabay) /




GALAMEDIA - Ketika kita ditimpa kesusahan baik itu bencana maupun rezeki, kadang kita suka mengeluh.

Sebagaimana Firman Allah SWT:

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا

Artinya: ” Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” (Q. S. Al Mariij: 19)

إِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ جَزُوعًا

Artinya: ” Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,” (Q. S. Al Mariij: 20)

Baca Juga: Warga di Luar Bandung Raya Tidak Bisa jadi Relawan Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19

Sebagai seorang muslim, tentunya kita tidak seharusnya mengeluh. Sebab apa yang terjadi belum tentu buruk bagi kita.

Apalagi nikmat yang Allah SWT sangatlah banyak jika mensyukurinya.

وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya: “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q. S. An Nahl : 18)

Baca Juga: Sejumlah ASN Positif Covid-19, Pemkot Cimahi Semprot Disinfektan Komplek Perkantoran

Karenanya Allah SWT memperingatkan pada kita untuk tidak mengeluh.

وَءَاتَىٰكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

Artinya: “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (Q. S. Ibrahim: 34)

Tidak itu saja, Allah SWT sangat tidak menyukai hambanya yang suka mengeluh.

Baca Juga: Model Seksi Ini Mencari Pacar, Syaratnya Sehat dan Bebas Covid-19


وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَعْبُدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ ۖ فَإِنْ أَصَابَهُۥ خَيْرٌ ٱطْمَأَنَّ بِهِۦ ۖ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ ٱنقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِۦ خَسِرَ ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْخُسْرَانُ ٱلْمُبِينُ

Artinya: “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (Q. S. Al Hajj: 11)

Oleh karenanya, mulai sekarang berhentilah mengeluh dan tumbuhkan sifat sabar serta mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan kepada kita.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x