Tidak Mau Dibenci Allah SWT, Jangan Gegabah Sebarkan Berita Hoaks

- 9 Agustus 2020, 11:57 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. /


GALAMEDIA- Di era digital ini, penyebaran berita yang belum tentu kebenarannya sangatlah gencar. Padahal berita seperti ini ini dampaknya sangat besar karena bisa merugikan seseorang.

Menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya, merupakan salah satu yang dibenci oleh Allah SWT. Dalam hadis dari al-Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ كَرِهَ لَكُمْ ثَلاَثًا قِيلَ وَقَالَ ، وَإِضَاعَةَ الْمَالِ ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ

Sesungguhnya Allah membenci 3 hal untuk kalian: [1] menyebarkan berita burung (katanya-katanya); [2] menyia-nyiakan harta; dan [3] banyak bertanya. (HR. Bukhari 1477 & Muslim 4582).

Baca Juga: Dituduh Korupsi Penanganan Covid-19, Ribuan Warga Israel Datangi Kediaman Netanyahu

Terlebih ketika berita itu bisa bikin geger di masyarakat. Allah mencela orang yang suka menyebarkan berita yang membuat masyarakat ribut. Dalam al-Quran, Allah menyebut mereka dengan al-murjifuun (manusia pembuat onar).

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah, beberapa orang tukang penyebar berita terkadang membuat geger masyarakat, terutama berita yang terkait keluarga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allah mengancam, jika mereka tidak menghentikan kebiasaan ini, maka mereka akan diusir dari Madinah.

Baca Juga: Di Inggris, Pembukaan Sekolah Menjadi Prioritas Nasional

Allah berfirman,

لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْمُرْجِفُونَ فِي الْمَدِينَةِ لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لَا يُجَاوِرُونَكَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا

Jika orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah tidak berhenti (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar. (QS. al-Ahzab: 60)

Sehingga, sebelum menyebarkan, pastikan berita anda benar. Hentikan kebiasaan buruk mudah menyebarkan berita. Tanamkan dalam diri kita, menyebarkan berita itu bukan prestasi. Prestasi itu adalah menyebarkan ilmu yang bermanfaat, bukan menyebarkan berita.

Baca Juga: Beijing Kecam Amerika Serikat Karena Anggap Berlakukan Sanksi Konyol

Bagaimana ketika tidak sengaja menyebarkan berita dusta? Setelah disebarkan, baru diingatkan bahwa ternyata itu hoax.

1. Orang yang melakukan kesalahan tanpa disengaja, maka tidak ada dosa baginya, antara dia dengan Allah. Allah berfirman,

وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَا أَخْطَأْتُمْ بِهِ وَلَكِنْ مَا تَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Tidak ada dosa bagimu terhadap kesalahan yang kalian lakukan tanpa sengaja, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. (QS. al-Ahzab: 5).

Baca Juga: Bersaing Sengit dengan Kompetitornya, Penjualan Samsung Galaxy Note 20 Kemungkinan Rendah

Namun jika itu merugikan hak orang lain, maka dia bertanggung jawab atas kerugian itu.

2. Ketika sudah tersebar di forum, berikan penjelasan di forum yang sama bahwa berita itu dusta. Agar anda bisa lepas dari tanggung jawab.

Bagi mereka yang pernah menyebarkan kesesatan, kemudian bertaubat, dia berkewajiban untuk menjelaskan kepada masyarakatnya, tentang kesesatan yang pernah dia ajarkan.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x