Tari Goyang Mamarung Bakal Getarkan Bale Rame Sabilulungan Kabupaten Bandung

- 13 Agustus 2020, 09:11 WIB
ist
ist /



GALAMEDIA - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung bersama Masyarakat Seni Rakyat Indonesia (MASRI) bakal menggelar Pesta Rakyat "Kuwera Bakti Sabilulungan". Acara tersebut bakal digelar di Bale Rame Gedong Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu 16 Agustus 2020 pukul 09.00 - 11.00 WIB.

Pada acara tersebut akan ditampilkan tarian kolosal "Goyang Mamarung" karya Mas Nanu Munajar (Bah Nanu) yang ditarikan 50 penari.

Selain itu akan diikuti ratusan penari dari 71 sanggar tari dari kota/kabupaten Jawa Barat & DKI Jakarta. Mereka akan menari di setiap sanggar atau di objek wisata di Kabupaten Bandung dan ditayangkan secara virtual.

Baca Juga: Keren, Aplikasi Karya Anak Bangsa Ini Fasilitasi Kita Chat dengan Publik Figur atau Selebritas

Selain itu akan ditampilkan pula seni buhun Goong Renteng Batu Karut Arjasari, Ulin Bedog (penca), tarian Kujang Wadon, Flash Moob Rigig Bandung Edun, dan bintang tamu Rita Tila.

Seluruh pelaksanaan Peata Rakyat Kuwera Bakti Sabilulungan ini mengedepankan protokol kesehatan yang sangat ketat. Sehingga para tamu undangan termasuk Bupati Bandung Dadang Nasser serta pendukung acara wajib mengenakan masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan.

"Bahan tamu undangan dan pengunjung dibatasi serta selalu mengedepankan protokol kesehatan," tandas Ketua Masri, Bah Nanu di Bandung, Kamis, 13 Agustus 2020.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sampaikan KUPA-PPAS Perubahan APBD Tahun 2020

Menurut Bah Nanu, tarian Goyang Mamarung pada Pesta Rakyat Kuwera Bakti Sabilulungan ini kelanjutan atau rabgkaian dari pringatan hari tari sedunia atau world dance day pada 12 April 2020. Namun karena ada pandeki Covid-19 yang melanda seluruh negeri, penyelenggaraannya diundur ke bulan Agustus pada Pesta Rakyat Kuwera Bakti Sabilulunga di Kabupaten Bandung.

"Kami terus mengikuti perkembangan pandemi Covid-19 sehingga penyelenggarannya mengedepankan protokol kesehatan sesuai ketentuan lemerintah," katanya.

Sementara tari Goyang Mamarung ini menurut Bah Nanu mengambil dari   nama gerakan pinggul yang senantiasa ditampilkan oleh ronggeng pada pertunjukan kesenian Ketuk Tilu, yaitu yang disebut goyang.

Baca Juga: 5 Negara yang Penambahan Kasus Covid-19 Paling tinggi, India yang Teratas

Pada pertunjukan tari pergaulan Ketuk Tilu kehadiran ronggeng dengan goyangannya sekait dengan erotis bukanlah semata mengeksploitasi kepentingan seksualitas tetapi secara implisit mengandung nilai filosofis yakni nilai kesuburan.

"Lewat penampilannya ronggeng menari dan sambil mengeksploitasi gerak-gerak erotik seperti goyang pinggul: geol, gitek, goyang dan lain sebagainya. Hal ini merupakan unsur seks yang besar, karena unsur seks itulah yang tersirat asal dari upacara 'kesuburan padi'," jelas Bah Nanu.

Ungkapan tari ronggeng ketuk tilu selalu identik dengan gerak-gerak erotis, kiranya apa yang terakumulasi dalam gerakan tersebut bukanlah sesuatu yang dianggap rendah, murah atau jelek. Akan tetapi gerakan tersebut pemaknaannya lebih mendalam sebagai lambang kesuburan.

Baca Juga: Sudah Bersedekah Tapi Tidak Diterima Allah SWT, Ini Sebabnya

Sedangkan kata goyang dijadikan judul tarian ini terang Bah Nanu, adalah untuk memberikan gambaran bahwa dalam kehidupan dan perkembangan tari Ketuk Tilu, Doger, Ronggeng Amen, Ronggeng Ketuk, Tayub, hingga Bajidoran dan bahkan Jaipong gerak goyang pinggul telah mewarnai sensasi pertunjukan tari pergaulan dan pertunjukan rakyat di daerah tstar Sunda (Jawa Barat).

Kata Mamarung mengambil istilah dari Ketuk Tilu yang artinya ngamimitian" atau memulai. Atau "Marung", artinya sama-sama bertemu.

"Jadi sajian tari Goyang Mamarung yang akan diusung oleh 50 penari ini dan 71 sanggar di Jabar dan DKI Jakarta adalah memulai atau mempertemukan berbagai kalangan penari dari daerah kota/Kabupaten Jawa Barat maupun dari luar provinsi yang mengusung tarian ini dalam suasana semangat, ceria, gembira dan terpatri dalam berbagai gerak goyang, dengan diiringi lagu Terembel, Sinyur, dan Siuh," jelasnya.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x