Ini Tiga Adab Diri Sendiri untuk Meraih Kesuksesan Dunia dan Akhirat

- 15 Agustus 2020, 12:05 WIB
Ilustrasi Sholat
Ilustrasi Sholat /



GALAMEDIA - Seorang muslim sudah pasti ingin meraih kesuksean dunia dan diakhirat. Alquran dan hadits yang dipegang teguh sebagai pedoman hidupnya, segala konsep kehidupan dan barometer kebenaran juga kebatilan

Sebagai sumber dari itu. karena Alquran ialah sumber dari segala sumber aspek kehidupan.

Untuk meraihnya, seorang muslim harus dimulai dari mendidik diri sendiri dan selalu taat pada setiap perintah Allah dan menjauhi semua larangannya.

Mampu mengatur waktu dan tidak membiarkan terbuang sia-sia, dengan memanfaatkan segala kelebihan dan kekuranngan diri untuk meraih ridha Allah.

Baca Juga: Sempat Padat, Polres Garut Berlakukan Sistem Buka Tutup di Limbangan

Dengan keimanan dan amal soleh dapat menyucikan jiwa manusia.
Maka sudah sepantasnya untuk menjaga iman dan akhlaknya, dan menjauhi segala keburukan yang bisa merusaknya dengan memperhatikan adab–adab terhadap diri sendiri  terlebih dahulu sebelum melakukan adab-adab yang lainnya.

Berikut ini adab-adab diri sendiri dalam buku Adab- Adab Islami karya Ainul Millah, Lc., M.H.I dan Nur Kholis Bibit Suardi, Lc., M.P.I:

Tobat
Tobat maksudnya membersihkan diri dari segala dosa dan maksiat, dan menyesalinya lalu bertekad untuk tidak mengulanginya dalam sisa hidupnya, serta senantiasa melakukan kebaikan.

Allah berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman ! bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kammu akan menghapus kesalahan – kesalahanmu dengan memasukkan kamu ked lam surge yang mengalir dibawahnya sungai-sungai….” (QS. At-tahrim:8)

“ … dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (Qs. An-Nur : 31)

Dari dua surat di atas telah menunjukkan bahwa Allah swt., memerintahkan kepada hambanya untuk bertobat. Allah juga memberikan kabar gembira bagi yang bertobat bahwa dosanya diampuni dan dapat masuk surge, serta termasuk golongan orang-orang yang beruntung.

Baca Juga: Breaking News: Sempat Ikut Paripurna, Dua Anggota DPRD Garut Terkonfirmasi Covid-19

Muraqabah (pengawasan)
Jika seorang muslim selalu merasa diawasi oleh Allah Swt dan menyakini dalam hati bahwa Allah Maha Melihat, Maha mendengar, Maha Mengetahui , setiap saat dalam kehidupan, siang dan malam, sendirian dan bersama orang lain, terlihatdan tersembunyi, maka menambah moivasi untuk senantiasa berbuat baik dan berama soleh.

Allah berfirman : “ …… Dan Allah Mengetahui  apa yang ada dalam hatimu, maka takutlah kepada-Nya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha pengampun, Maha penyantun.” (Qs. Al-baqarah : 235)

Pada dasarnya manusia membutuhkan pengawasan, jika tidak mereka cenderung mengikuti hawa nafsunya untuk melakukan kejahatan dan maksiat.

Seperti manusia merasa bahwa Allah mengawasi segala yang diperbuat, diakan berlaku seenaknya. Tidak ada satupun amalan dan perbuatan manusia yang luput dari Allah yang Maha Mengawasi.

Baca Juga: Libur Long Weekend, Jalur Menuju Kawasan Wisata Puncak Bogor Macet

Muhasabah (Intropeksi Dari)
Dunia adalah ladng beramal, sepatutnya seorang muslim memperhatikan  ibadah yang diwajibkan (fardu) dan ibadah sunnah. Kemudian, menyendiri sesaat di akhir hari guna muhasabah, mengintropeksi diri atas amal yang telah dilakukan sepanjang hari.

Apabila melihat kekurangan didalam ibadah fardu, dia akan beergegas menutupnya dengan mengqadha (diganti) hanya beberapa ibadah yang bisa diganti.  

Apabila melihat kekuranan di dalam menjalankan ibadah sunnah, dia akan mengganti untuk menutup kekurangannya. Apabila melihat kerugian akibat menerjang larangan  maka segera lah bertobat memohon ampun kepada Allah, menyesalinya dan kembali ke jalan yang Allah ridhai. (Dea Halimatusyadiah.job)**

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x