Di penghujung hari yang panjang dan melelahkan akibat aktivitas otak yang panas, menguap berfungsi sebagai penyejuk bagi orang yang benar-benar mengantuk.
Sifat menguap yang menular diyakini berasal dari empati, atau pengakuan bawaan bahwa jika orang lain membutuhkan pendinginan otak. Ada juga teori bahwa menguap bertindak sebagai mekanisme peringatan, yang menunjukkan bahwa seseorang dalam suatu kelompok mungkin dalam bahaya atau setidaknya lelah.
Menguap mungkin hanya cara tubuh untuk mengingatkan orang lain bahwa lingkungan saat ini tidak cocok, karena alasan kebosanan.***