Renungan Pagi, Sumber Segala Perbuatan Dosa adalah Cinta Dunia. Ini Tanda dan Bahaya Cinta Dunia

- 12 September 2020, 07:57 WIB
Ilustrasi. (pinterest)
Ilustrasi. (pinterest) /

“Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta, (yaitu) orang-orang yang terbenam dalam kebodohan yang lalai.” (QS. Adz-Dzariyat: 10-11)

Yang dimaksud “alladzina hum fii ghomroh” adalah mereka buta dan jahil akan perkara akhirat. “Saahun” berarti lalai. As-sahwu itu berarti lalai dari sesuatu dan hati tidak memperhatikannya. Sebagaimana hal ini ditafsirkan dalam Zaad Al-Masir karya Ibnul Jauzi.

Keempat:
Juga karena cinta dunia akan menjadikan seseorang kurang mendapatkan kelezatan ketika berdzikir.

Baca Juga: Dandan Reza Wardhana Resmi Pimpin E-Sport Indonesia

Di dalam Majmu’ah Al-Fatawa (9:312), Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebutkan perkataaan ulama Syam yaitu Sulaiman Al-Khawwash, “Dzikir bagi hati kedudukannya seperti makanan untuk badan. Ketika badan sakit, tentu seseorang sulit merasakan lezatnya makanan. Demikian pula untuk hati tidak bisa merasakan nikmatnya dzikir ketika seseorang terlalu cinta dunia.”

Terakhir, kelima:
Orang yang gila dunia urusannya akan jadi sulit. Beda kalau seseorang mengutamakan akhirat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi, no. 2465. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.)

Baca Juga: Kota Bandung Bakal Perketat Pelaksanaan AKB

Lalu bagaimana agar tidak gila dunia?
1. Marilah kita belajar agama, luangkan waktu walau sesibuk apa pun untuk mendalami ilmu Islam.
2. Harus yakin dunia itu hina dan yakin dunia itu akan fana dibanding akhirat yang kekal abadi.
3. Qanaah (nerimo) dengan yang sedikit, apa saja yang Allah beri.
4. Mendahulukan ridha Allah daripada hawa nafsu, keluarga dan kepentingan dunia.
5. Sabar dan haraplah kenikmatan yang begitu banyak di surga.Wallaahualam.***

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x