Ini karena Ikhsan mengingatkan perlu ada kriteria-kriteria lainnya untuk menentukan apakah seseorang benar mengidap gangguan paranoid atau tidak.
Beberapa ciri gangguan paranoid selain curiga berlebihan di antaranya yaitu:
Meragukan kesetiaan orang lain.
Sangat sensitif terhadap kritik.
Cepat marah dan memusuhi.
Sulit untuk relaks.
Senang menyendiri.
Jadi, belum tentu semua orang yang suka curiga berlebihan sudah pasti paranoid. Butuh pemeriksaan khusus dari ahli terkait.
Baca Juga: Resep dan Cara Masak Bakmi Godog Jawa, yang Kangen Yogja Ini Mie Spesial yang Bikin Ketagihan
Faktor Penyebab Sifat Curiga Berlebihan
Ikhsan menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang memiliki sifat curiga yang berlebihan.
Didikan dari orang tua yang terbentuk sejak kecil, misalnya sering memberi berbagai ancaman.
Pengalaman tidak menyenangkan, misalnya pernah dimanfaatkan oleh orang lain.
Mengalami trauma, contohnya kekerasan fisik ataupun seksual.
Memiliki masalah terkait attachment (keterikatan).
“Masalah attachment dikarenakan lingkungan yang tidak menyenangkan dan membuat ia sulit melalui masa stres dalam hidupnya. Ketika berada di lingkungan yang tidak nyaman, ia akan merespons negatif pemikiran dan perilaku orang lain, serta lebih rentan terhadap stres,” jelas Ikhsan.
Baca Juga: Ternyata, Meski Banyak Digunakan, Buff dan Scuba Tidak Direkomendasikan WHO. Ini Pilihan Maskernya
Selain itu, orang yang curiga berlebihan juga punya self-esteem yang rendah, sehingga mudah khawatir dengan lingkungan sekitar.
Bila terus dibiarkan, sifat tersebut akan mengganggu kehidupan sehari-hari, baik bagi individu maupun orang-orang di sekitarnya.