GALAMEDIANEWS - Taylor Swift yang akan melakukan konser The Eras Tour yang dijadwalkan pada 17 Maret 2023 sampai dengan 8 Desember 2024 ini sedang mendapat perhatian publik. Pasalnya Taylor Swift penyanyi populer yang memiliki 281 juta pengikut di Instagramnya ini enggan untuk konser di Asia Tenggara.
Namun nyatanya Taylor Swift mengecualikan Singapura sebagai negara Asia yang akan ia kunjungi. Konser The Eras Tour di Little Red Dot di Singapura ini akan dilaksanakan pada 2 Maret hingga 9 Maret 2024.
Eras Tour yang akan dilaksanakan di Singapura ini sempat menilik perhatian. Dilansir The Independent Singapure News pada Senin, 19 Februari 2024, Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin menuduh bahwa Singapura memiliki ekslusivitas dengan Taylor Swift yang hanya tampil di Little Red Dot dan tidak di negara asia lainnya. Hal ini berlandaskan karena perjanjian antara promotor Singapura, AEG Presents dengan Tim Taylor Swift.
Srettha dalam pidatonya di Business Forum 2024 di Bangkok mengatakan bahwa Singapura melakukan taktik yang cerdas, yakni dengan menawarkan US$2 juta hingga US$ juta atau sekitar Rp31,24 miliar hingga Rp46,86 miliar untuk setiap pertunjukannya. Srettha menyatakan bahwa hal ini ia ketahui dari kesepakatan itu dari promotor AEG SkyNews.
Baca Juga: Hebat! BLACKPINK Kembali Cetak Rekor: Capai 33 Miliar Penayangan di YouTube, Lampaui Taylor Swift
Oleh karena itu hal ini yang Srettha pikirkan mengapa Taylor Swift pengecualian Singapura sebagai negara Asia yang ia kunjungi pada saat Eras Tour. Srettha juga mengatakan bahwa jika ia mengetahui bahwa kesepakatan tersebut diperbolehkan, maka ia akan membawa pertunjukan tersebut ke Thailand.
Selain itu adanya konser Taylor Swift The Eras Tour ini akan menambahkan nilai dari perekonomian negara. Negara Amerika Utara memproyeksikan bahwa penghasilan yang di dapat dari konser si pemilk lagu Love Story ini mendapatkan penghasilan sebesar US$2,2 miliar.***