The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (6)

- 27 September 2020, 20:12 WIB
The Adventure of Kabayan
The Adventure of Kabayan /


Herdi Pamungkas

GALAMEDIA - Pada episode sebelumnya diceritakan ternyata orang yang kini berada dihadapannya Sarkawi anak Sukria. Tiga tahun yang lalu pernah melamar Nyi Iteung dan Abah menolaknya karena miskin.

Tetapi kini Sarkawi telah menjadi orang paling kaya di kampungg Cingur. Berikut lanjutannya;

"Betul. Sebut Sarkawi saja, Bah. Tidak usah sungkan-sungkan,"

"Beda lagi atuh sekarang mah, Aden. Sudah jadi juragan begini, rumahnya juga geus mirip istana. Duh, hampura Abah sekeluarga dahulu berani lancang sama Aden dan keluarga. Geuning hirup mah kieu, sakapeung di luhur sakapeung di handap ari urusan dunya mah."

Baca Juga: The Adventure of Kabayan : Baju Hikmat (1)

"Tidak juga. Saya tidak merasa jadi orang berada, Abah. Justru saya terasa sangat miskin dan kesepian. Untuk itu mohan maaf sama Abah sekeluarga karena telah lancang memberanikan diri mengundang."

"Henteu, Aden."

"Tujuan saya mengundang Abah sekeluarga bukan untuk pamer, tetapi saya hanya mengungkapkan isi hati bahwa tidak ada dendam dalam hati saya. Utamanya saya minta maaf pada kelancangan saya sekeluarga tiga tahun yang lalu."

"Puguh Abah nu kudu ngenta hampura mah, Aden Sarkawi. Waktu itu geus wani nyapirakeun kanu jadi dulur, ka bapa hidep, indung, katut hidep sorangan. Abah kalawan sadar ngenta dihampura, Kasep," Abah hampir-hampir berlutut mencium kaki.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (2)

"Jangan begini!" Sarkawi menahan bahu Abah.

"Hampura Abah, Kasep." Abah memeluk tubuh Sarkawi seraya menitikan air mata.

"Ambu juga sama, Jalu," Ambu ikut-ikutan.

Hanya iteung yang duduk termangu menyaksian adegan kedua orang tuanya dan pemuda yang bernama Sarkawi.

Hati Nyi Iteung terasa kosong, pikirannya melayang ke masa lalu.

Waktu itu ia berlari di pematang sawah takut dikejar kebo Haji Sobana, akhirnya terpeleset hampir jatuh di kubangan. Sarkawi menyelamatkannya.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan Baju Hikmat (3)

"Terimakasih, Kang,"

"Tidak apa-apa, Nyi?"

"Hampir saja guyang lumpur kalau tidak ditolong sama Akang mah,"

"Sukur kalau begitu, ayo Akang bantu!" Sarkawi menggenggam pergelangan tangannya Nyi Iteung, ditarik naik ke atas pematang.

"Kakinya tidak sakit?"

"Tidak,"

"Hanya sedikit,"

"Duh, takutnya terkilir, biar Akang urut. Cuci dulu yuk di pancuran!"

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (4)

Nyi Iteung tidak bicara lagi, dengan kaki tertatih-tatih dan dibantu Sarkawi menuju pancuran bambu.

Setelah mencuci kaki duduk telentang di atas rumput hijau. Sarkawi pun mengurutnya. Nyi Iteung tampak meringis.

"Aduhhh,"

"Tenang, Nyi. Kalau tidak diurut takutnya tidak bisa jalan,"


Bersambung....

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x