Kemenparekraf Dorong Pemulihan Pariwisata Kalimantan Barat Lewat Singkawang Rebound

- 29 September 2020, 20:37 WIB
/

GALAMEDIA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif di Pasir Panjang, Kota Singkawang, Kalimantan Barat melalui program “Singkawang Rebound”.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hari Santosa Sungkari, dalam keterangannya, mengatakan Kemenparekraf/Baparekraf akan terus mendukung pemulihan di destinasi wisata serta penguatan sapta pesona di kota Singkawang.

Baca Juga: Kadin Cimahi Mengajak Para Pengusaha Bangkit dan Mencari Solusi Menghadapi Dampak Pandemi Covid-19

“Adanya Singkawang Rebound merupakan komitmen kami untuk memulihkan serta memberikan pendampingan, mulai dari persiapan hingga pembukaan kembali destinasi wisata yang berpedoman pada protokol kesehatan untuk meningkatkan indikator _Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability_ (CHSE),” ujar Hari melalui siaran pers Kemenparekraf yang diterima, Selasa 29 September 2020.

Hari mengatakan dukungan yang diberikan kepada Singkawang berupa penguatan sapta pesona dan revitalisasi amenitas, berupa fasilitas alat pendukung kebersihan, kesehatan, dan keamanan antara lain wastafel, sapu pantai, tempat sampah, thermogun, disinfektan, hingga pemasangan _signage_ atau rambu sapta pesona.

Baca Juga: Kemenparekraf Revitalisasi Destinasi Bali untuk Bangkitkan Kembali Sektor Pariwisata

Sementara itu, Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Gunawan, mengatakan melalui kegiatan Singkawang Rebound ini Kemenparekraf hadir untuk memberikan semangat pada para pelaku pariwisata dalam memajukan pariwisata Indonesia. Selain itu, memastikan destinasi yang bersih, sehat, aman, dan lestari, serta mempersiapkan destinasi yang siap dikunjungi dan dinikmati wisatawan.

Wawan mengatakan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan ujung tombak dari suatu destinasi wisata. Sehingga, para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif harus memahami protokol kesehatan berbasis CHSE dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: DPRD: Pemkot Bandung Jangan Lupakan Pelihara Taman!

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x