Tanda-Tanda Alam Bakal Terjadinya Tsunami, Mulai dari Suara Mirip Jet Hingga Anjing Ogah Keluar

- 30 September 2020, 10:24 WIB
Ilustrasi pantai di Sukabumi.
Ilustrasi pantai di Sukabumi. /Mantra Sukabumi/(foto istimewa)



GALAMEDIA - Tsunami merupakan bencana alam yang dipicu oleh terjadinya erupsi gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, gempa bumi bawah laut, hantaman meteor, maupun faktor kesengajaan manusia seperti letusan nuklir yang secara tidak sengaja menghantam lautan luas.

Ada beberapa tanda-tanda peringatan alam yang  terjadi sebelum bencana tsunami menerjang, berikut di antaranya:

1. Tanah bergetar dan suara gemuruh ombak yang tak biasa

Gempa bumi yang berpusat di dalam laut, atau longsornya permukaan bumi di bawah laut, akan menyebabkan terjadinya underwater disturbance.

Pada kekuatan dan kedalaman tertentu kedua peristiwa tersebut dapat memicu tsunami. Jika berada di dekat laut dan merasakan tanah bergetar atau mendengar suara gemuruh ombak yang tak biasa, yang terdengar keras seperti suara pesawat jet atau kereta, segeralah berlari ke daratan yang lebih tinggi dan hindari lembah atau sungai.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 1-4 baru Tersalurkan 87,35 Persen, Berikut Cara Pengaduan

2. Air laut mendadak surut

Para ahli melaporkan bahwa tsunami yang mendekat bisa didahului oleh surutnya permukaan air laut secara tiba-tiba.

Peristiwa yang tak biasa ini terjadi akibat adanya Megathrust, yakni gerakan naik dari patahan lempeng yang besar yang terdapat di dalam laut. Misalnya ketika lempeng samudera bergerak ke bawah, menunjam lempeng benua, dan menimbulkan gempa bumi.

Kekuatan dorongan ke atas, seperti “kepalan tangan raksasa” yang muncul dari bawah permukaan air laut menyebabkan air bergulir turun dari sisi-sisi “kepalan tangan raksasa” tersebut, menciptakan gelombang besar yang melaju cepat, secepat pesawat terbang. Gelombang tersebut akan bergerak melintas lautan, meski nyaris tidak terlihat di permukaan.

Baca Juga: KAMI Ajak Masyarakat Kibarkan Bendera Setengah Tiang Hari Ini

Ketika gelombang mencapai air laut dangkal, kekuatan “thrust” dari pergeseran lempeng itu akan mendorong gelombang hingga mencapai puluhan meter ke udara. Segeralah berlari ke dataran yang lebih tinggi jika Anda melihat air laut surut secara cepat dan tiba-tiba.

3. Binatang dan kemampuan merasakan bahaya

Kepercayaan bahwa hewan memiliki “six sense” telah ada selama berabad-abab. Sebelum gempa bumi terjadi dan ombak raksasa menghantam garis pantai, anjing perliharaan menolak untuk meninggalkan rumah, gajah meniupkan terompet mereka dengan kencang dan berlari ke dataran yang tinggi, kelelawar terbang melarikan diri dan flamingo meninggalkan dataran rendah.

Kemungkinannya adalah hewan memiliki indera yang lebih tajam serta tingkat kesadaran yang lebih besar terhadap lingkungan di sekitar mereka, sehingga hewan lebih cepat bertindak menyelamatkan diri.

Baca Juga: Heboh Video Air Laut Pantai Jepara Surut, BPBD Keluarkan Imbauan

Penelitian mengatakan bahwa hewan dapat merasakan bahaya yang akan datang, getaran dan perubahan elektromagnetik di atmosfer, yang mungkin bagi manusia diartikan sebagai perubahan alam kecil yang tak berarti.

4. Tindakan penyelamatan yang bisa dilakukan menjelang terjadi tsunami

Tak ada yang bisa memprediksi terjadinya tsunami. Namun, jika merasakan atau melihat dan mendengar tanda-tanda yang disebutkan di atas, maka yang perlu dilakukan adalah segera memberitahu orang-orang di sekitar.

Bergegaslah menyelamatkan diri dengan:

- Menjauhi daerah pesisir laut dan mencari dataran atau bangunan kokoh yang lebih tinggi. Ingatlah bahwa tsunami merupakan serangkaian gelombang dan gelombang yang pertama mungkin bukan gelombang yang paling mematikan. Bahaya tsunami dapat berlangsung selama berjam-jam setelah datangnya gelombang pertama.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya
    
- Menjauhi sungai. Ombak tsunami bisa bergulir hingga ke sungai dan aliran air lainnya yang mengarah ke laut.

- Menyimpan tas persediaan untuk keadaan darurat adalah hal yang penting untuk dilakukan. Isi tas tersebut dengan persediaan obat-obatan, air, baju, serta makanan yang cukup untuk 72 jam. Pastikan juga melengkapi persiapan diri dengan memiliki asuransi kecelakaan.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x