GALAMEDIA - Salah satu Gerakan 30 September 1965 yang dikenal dengan G30S adalah gugurnya para jendral. Aksi yang dilancarkan PKI tersebut cukup biadab karena membunuh para perwira tinggi tanah air dan memasukannya ke sebuah sumur tua di daerah Lubang Buaya.
Menemukan jasad para pahlawan revolusi tersebut memang tidak mudah. Dari berbagai sumber yang dihimpun Galamedia, sebelum menemukan sumur tua tempat jasad para jendral itu ditemukan, anggota TNI sudah mencarinya ke beberapa tempat di sejumlah titik di daerah tersebut.
Baca Juga: Tak Banyak Diketahui, Sebelum Jadi Pancasila Berikut Sejarah dan Perumusan Dasar Negara Indonesia
Hingga akhirnya ditemukan sumur tua yang awalnya tempat itu mencurigakan. Yaitu ada pohon pisang dengan tumpukan dedaunan yang masih baru.
Ada di antara mereka kebetulan ada yang mengetahui bahwa di bawah pohon pisang itu ada sumur tua. Setelah digali benar saja ditemukan sejumlah jasad. Terlebih dari berbagai sumber menyebutkan bahwa di sekitar sumur tua itu menyeruak bau yang tak sedap.
Sebenarnya, "adegan" pembuangan jasad para jendral tersebut ada yang menyaksikan yakni Ajun Komisaris Besar Polisi (Purn.) Soekitman. Ia yang tertangkap dan sempat melarikan diri dari anggota yang membawa jasad para jendral ke Lubang Buaya.
Baca Juga: Iman Vellani Bakal Bintangi Karakter Muslim Pertama Marvel
Soekitman, dalam laman Wikepedia disebutkan, lahir di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat , 30 Maret 1943 dan meninggal di Depok, Jawa Barat , 13 Agustus 2007 pada umur 64 tahun) adalah saksi sejarah terjadinya Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia G30S/PKI dan penemu lokasi pembuangan jenazah para jenderal Pahlawan Revolusi Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Soekitman terakhir berdinas di kepolisian selaku Kepala Sub Bagian (Kasubag) Regiden Polda Metro Jaya, dan pensiun pada 1998.
Baca Juga: Alhamdulillah., Kurs Rupiah dan IHSG Terus Bergerak Naik Sedangkan Dolar Malah Jeblog