Aksi Demo Meletus, Massa Datangi Istana Menuntut Presiden Membubarkan Parlemen pada 17 Oktober 1952

- 17 Oktober 2020, 08:47 WIB
Penjagaan Istana Negara di tahun 1952. (@gahetna)
Penjagaan Istana Negara di tahun 1952. (@gahetna) /

1962
Prof Mr Mohammad Yamin, S.H merupakan sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, serta ahli hukum yang telah dihormati sebagai pahlawan nasional Indonesia.

Ia lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatra Barat, pada 24 Agustus 1903 dan meninggal di Jakarta pada, 17 Oktober 1962 di usia 59 tahun.

Ia merupakan salah satu perintis puisi modern Indonesia dan pelopor Sumpah Pemuda sekaligus "pencipta imaji keindonesiaan" yang mempengaruhi sejarah persatuan Indonesia.

1968
Sersan Dua Usman Jannatin dan Kopral Dua Harun Tohir merupakan prajurit Korps Komando Operasi Angkatan Laut (KKO-AL) yang kini disebut Korps Marinir. Keduanya gugur setelah dihukum gantung oleh pemerintah Singapura, pada 17 Oktober 1968.

Usman dan Harun ditangkap di perairan Singapura pada saat terjadinya konfrontasi dengan Malaysia. Keduanya dituduh meletakkan bom di wilayah pusat kota Singapura yang pada pada 10 Maret 1965.

Baca Juga: Jakarta Mulai Terendam, Banjir Sudah Dekati Kantor Wali Kota

Sementara seorang anggota KKO lainnya yang ikut tugas negara yakni Gani Bin Arup berhasil melarikan diri dari Singapura dan pulang ke Indonesia dengan selamat.

Usman dan Harun kemudian dibawa ke Indonesia setelah dinyatakan meninggal dunia. Keduanya dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Nama keduanya abadi menjadi nama jalan, kapal, hingga sebuah Masjid di Cilandak.

1970
Jenderal Besar Mohammed Anwar Al Sadat merupakan seorang tentara dan politikus Mesir. Ia terpilih menjabat sebagai Presiden ketiga Mesir pada periode 15 Oktober 1970 hingga terbunuhnya pada 6 Oktober 1981.

Oleh dunia Barat, Anwar Sadat dianggap sebagai orang yang sangat berpengaruh di Mesir dan di Timur Tengah dalam sejarah modern.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x