Network
GALAMEDIA - Pameran seni rupa bertajuk "Re-Bung" yang digelar di Thee Huis Gallery Taman Budaya Jawa Barat bukan pameran seni rupa biasa. Terlebih dimasa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, mengajak publik Bandung dan penikmat seni rupa untuk mereinventing atau mereinkarnasi kata Re-Bung yang menjadi tajuk dalam pameran tersebut.
Pameran tersebut turut ditampilkan sejmlah karya maestro seni rupa tanah air yang kini jadi koleksi Museum Basoeki Abdullah. Selain puluhan karya dari 17 kabupaten kota di Jawa Barat.
Pameran seni rupa digelar untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda oleh Direktorat Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat. Rencananya, pameran seni rupa 'Re-Bung' akan dibuka langsung Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Dedi Taufik dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Baca Juga: Bupati Sumedang: Ekonomi Masyarakat Harus Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19
"Ada sedikit bias pemaknaan kata Re-Bung dari kalangan muda, sehingga karya yang dihadirkan pun lebih modern. Padahal kita ingin mengangakat kata Re nya," ujar Diyanto Kurator dailri UPTD Pengelolaan Kebudayaan Jawa Barat, Selasa 20 Oktober 2020.
Diyanto mengungkapkan, penggunaan judu 'Re-Bung' pada ajang pameran kali ini dikarena ada makna ganda.
“Disatu sisi makna yang hendak disampaikan adalah menggarisbawahi diksi pertumbuhan dan makna satu lagi, menjemput ingatan yang dikandung frasa Bung, sebutan populer di masa revolusi Indonesia, yang menyandang spirit kesetaraan, solidaritas, persaudaraan yang didasari empati yang kini telah mengalami degradasi makna,” terang Diyanto.
Baca Juga: Pedas!!! Refly Harun Nyatakan Presiden Jokowi Tak Mampu Mengelola Pemerintahan
Pameran seni rupa yang dihasratkan menjadi kegiatan annual (setahun sekali) ini, menurut Diyanto, merupakan penyangga kesinambungan pameran berkala dua tahunan BIJABA (Biennale seni rupa Jawa Barat) yang pada tahun depan akan bergulir kali kedua (BIJABA#2).
