Agar Terbebas dari Paparan Covid-19, Sebelum Berlibur Wisatawan Harus Tahu Zona yang Akan Dikunjungi

- 21 Oktober 2020, 15:24 WIB
Wisata Begendit II, yang saat ini pengelolaannya di pegang Badan Usaha Milik Desa Sukaratu berpotensi menjadi salah satu tempat wisata terbesar di Garut, selain pemandangan yang sangat indah ada keunikan tersendiri yang bisa dirasakan oleh wisatawan.
Wisata Begendit II, yang saat ini pengelolaannya di pegang Badan Usaha Milik Desa Sukaratu berpotensi menjadi salah satu tempat wisata terbesar di Garut, selain pemandangan yang sangat indah ada keunikan tersendiri yang bisa dirasakan oleh wisatawan. /Robi Taufik/

GALAMEDIA - Wisatawan yang ingin berlibur pada masa cuti bersama akhir Oktober ini, harus mengetahui zona daerah tujuan wisata apakah hijau, kuning, oranye atau merah sehingga bisa mengantisipasi penularan Covid-19.

"Pertama, kita harus tahu pergi ke mana. Kalau kita pergi ke kabupaten atau kota zona hijau berarti aman," kata Ketua Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Dr Tri Yunis saat diskusi daring di Jakarta, Rabu 21 Oktober2020.

Menurutnya, dengan mengetahui zona Covid-19 suatu daerah, maka masyarakat yang ingin berlibur bisa mengantisipasi sedini mungkin dan menghindari daerah zona oranye apalagi merah.

Baca Juga: Tiga Relawan KAMI Jabar Ditetapkan sebagai Tersangka Penganiayaan Polisi

Tri menegaskan masyarakat yang tetap melakukan wisata atau berlibur ke zona oranye atau merah, maka risiko tertular Covid-19 jauh lebih tinggi meskipun hanya sebatas jalan-jalan biasa atau mengunjungi pusat perbelanjaan.

"Bahkan ke zona oranye pun kita tetap berisiko terpapar. Oleh sebab itu, sebaiknya ke zona kuning atau hijau," katanya.

Meskipun demikian, Dr Tri Yunis mengingatkan masyarakat yang ingin liburan tersebut tetap harus mematuhi protokol kesehatan misalnya memakai masker, menjaga jarak fisik termasuk rajin mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir.

Baca Juga: Dijejalkan Dalam Tas, Malu Hasil Selingkuh Ibu Tega Biarkan Bayinya Enam Bulan Kelaparan di Lemari

Sementara itu, pimpinan yayasan Al-Fachriyah Habib Salim Jindan salah seorang pemateri mengatakan setiap agama yang diakui oleh Pemerintah Indonesia sejatinya mengajarkan tentang kebersihan dan menjaga keimanan.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x