Asyik Akhir 2020, Tike Pesawat Jadi Murah di 13 Bandara Ini

- 22 Oktober 2020, 17:13 WIB
Penunjuk arah di Bandara III Soekarno Hatta, Tangerang.
Penunjuk arah di Bandara III Soekarno Hatta, Tangerang. /soekanrohatta-airport.co.id


GALAMEDIA - Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan memberikan stimulus atau bantuan berupa subsidi harga tiket pesawat bagi calon penumpang yang akan melakukan penerbangan domestik dari 23 Oktober 2020 hingga 31 Desember 2020.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan untuk tiket penerbangan sebelum 1 Januari 2021, calon penumpang akan dibebaskan biaya Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U).

Namun penghapusan tarif PJP2U tersebut hanya berlaku untuk penerbangan yang dilakukan di 13 bandara yang merupakan penopang sektor pariwisata.

Khusus ditargetkan kepada bandara tertentu, stimulus diharapkan tidak hanya merangsang mobilitas masyarakat tapi juga menggerakkan sektor penerbangan, pariwisata, dan sektor turunannya.

Baca Juga: Hanya Naikan Utang dan Penangkapan Aktivis Kritis, Setahun Pemerintahan Jokowi Ambyar

"Diharapkan dengan stimulus masyarakat akan mendapat keringanan dengan berbagai tujuan yang akhirnya akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah seperti industri pariwisata, sektor UMKM," katanya pada konferensi pers secara daring, Kamis 22 Oktober 2020.

Ketiga belas bandara yang dimaksud adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK), Bandara Internasional Hang Nadim, Batam (BTH), Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang (KNO), dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar (DPS).

Selanjutnya Bandara Internasional Kulon Progo, Yogyakarta (YIA), Bandara Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta (HLP), Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok Praya (LOP) dan Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang (SRG).

Baca Juga: Tak Bertemu Jokowi Buruh Pedemo Kecewa, Sebut Banyak Menteri Bikin Gaduh

Kemudian, Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, (MDC), Bandara Internasional Labuan Bajo (LBJ),  Bandara Internasional Silangit, Tapanuli Utara (DTB), Bandara Internasional Blimbingsari, Banyuwangi (BWX), dan Bandara Internasional Adi Sucipto, Yogjakarta (JOG).

Secara total, untuk stimulus transportasi kepariwisataan, pemerintah mengucurkan dana total Rp216,55 miliar yang terdiri dari pembebasan tarif PJP2U senilai Rp175,74 miliar dan stimulus kalibrasi fasilitas penerbangan yaitu Rp40,81 miliar.

Tak hanya stimulus untuk penumpang, pemerintah juga memberikan keringanan kepada operator di 13 bandara tersebut.

Baca Juga: Hari Santri Nasional 2020, Jokowi Harap Gerakan Revolusi Jihad Terus Hadir Untuk Pertahankan Bangsa

Artinya, biaya kalibrasi fasilitas penerbangan dan alat bantu pendaratan pesawat yang biasanya dibebankan kepada operator bandara, untuk dua bulan ke depan dibebankan kepada pemerintah.

Tujuannya, untuk meringankan beban biaya operasional operator bandara akibat pandemi covid-19.

"Bagi operator penerbangan maupun operator bandara dengan stimulus PJP2U semoga menjadi berita baik, dengan harapan peningkatan pengguna jasa transportasi udara. Namun di sisi lain, para stakeholder penerbangan tetap diwajibkan mentaati SE Dirjen Nomor 13 Tahun 2020," tutup Novie.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x