Adakan para relawan yang datang melaporkan hal-hal, seperti muncul efek samping, infeksi, atau keluhan setelah menerima vaksin, atau semua berjalan baik-baik saja.
Baca Juga: Berat Badan Anda Ideal? Ini Dua Rumus Cara Menghitung Berat Badan Ideal
Selain itu, dari semua relawan yang terlibat dalam uji coba vaksin, tidak semua mendapatkan vaksin yang sesungguhnya. Melainkan ada sekelompok orang yang mendapatkan plasebo atau obat kosong untuk kontrol penelitian.
Dr. Paul Goepfert, MD, profesor kedokteran dan mikrobiologi di Universitas Alabama, mengungkapkan bila ada lebih banyak orang dalam kelompok plasebo yang terinfeksi atau mengalami infeksi dengan gejala yang parah, maka vaksin tersebut dianggap efektif.
Hal itu karena vaksin memang dirancang untuk mengurangi potensi infeksi dan meringankan gejala mereka yang sudah terinfeksi.
Baca Juga: Terbaring Koma 15 Tahun, Disapa dengan Panggilan Kesayangan Pangeran Tampan Saudi Gerakkan Jemari
Bila hasil uji coba vaksin sudah menunjukkan efektivitas dan keamanan penggunaan, data-data yang ada kemudian diserahkan pada FDA untuk ditelaah lebih lanjut untuk mendapatkan lisensi atau persetujuan.
Pada bulan Juni, FDA mengatakan bahwa vaksin virus corona harus melindungi setidaknya 50 persen orang yang divaksinasi agar bisa dipertimbangkan untuk mendapatkan otorisasi darurat atau persetujuan penuh.
Di sana, data akan diperiksa Komite Penasihat yang terdiri dari 15 orang ahli yang sebagian besar merupakan spesialis penyakit menular. Setelah itu, rekomendasi diteruskan ke Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi, kemudian kembali diteruskan pada Komisaris FDA, Stephen Hahn.
Hahn berjanji FDA akan meninjau data dengan menggunakan proses ilmiah yang ketat dan penuh pertimbangan sebelum memberikan persetujuan.***