The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (26)

- 27 Oktober 2020, 11:33 WIB
The Adventure of Kabayan
The Adventure of Kabayan /



Herdi Pamungkas

GALAMEDIA - Pada episode sebelumnya,  Abah dan Ambu yang sedang berada di rumah haji Sobana merasa heran ketika mendengar suara mobil di depan rumah.

"Eh, naha sada sora mobil si Kasep, Ambu? Asa can lila rarasaan mah geus ngajemput deui urang?"

"Boa-boa, Abah?" tatap Haji Sobana.

Belum juga mulut mereka terkatup Sarkawi sudah berada dibalik pintu. Diketuknya pintu rumah dari luar.

"Aya naon, Kasep?" tanya Abah.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (17)

"Ada yang ingin saya bicarakan. Ini sangat penting," terang Sarkawi.

"Duh, hampura, Haji. Abah teh bukannya kurang sono,"  Berikut lanjutannya;

"Ya, Pak Haji saya mohon maaf tiba-tiba menjemput Abah dan Ambu. Karena ada hal sangat penting untuk kami bincangkan," tatap Sarkawi dengan membungkuk penuh hormat.

"O, silahkan!" jawabnya. "Mau di sini atau,"

"Tidak, di rumah saya saja,"

Mereka berpamitan, lalu ketiganya memasuki mobil yang terparkir di pinggir jalan depan halaman rumah Haji Sobana.

Mobilpun melaju meninggalkan rumah Haji Sobana diantar tatapan dan lamabaian tangan tuan rumah.

"Kasep, aya naon ieu teh?" kerut Abah.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (18)

"Kita berbincangnya sebaiknya di rumah saja supaya tenang," jawab Sarkawi.

Abah dan Ambu pun tidak menanyakan lagi. Sementara Sarkawi sedang memutar otak. Apa yang mesti disanpaikan nanti di rumah. Bagaimana dirinya harus memulai pembicaraan. Siapa yang harus dipersalahkan dengan kejadian yang dialami Nyi Iteung.

Bagaimana mencari alasan yang tepat seandainya nanti orang tuanya tidak menemukan anaknya di rumah. Bukankah rahasiah ini harus digenggam dengan erat, yang tahu hanya dirinya dengan Bi Icih.

Sesampainya di halaman rumah, para pegawai Sarkawi berkerumun. Tampaknya mereka sedang menghadang tiga orang pemuda yang bagi Abah tidak asing.

"Oh, maksud, Aden teh aya si Borokok jeung baturna. Matak ngajak Abah jeung Ambu buru-buru ka dieu teh?"

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (19)

"Ya, Abah," jawab Sarkawi. Sangat kebetulan sekali kebuntuan berpikirnya untuk memberi jawaban yang tepat mengenai keberadaan Nyi Iteung kini terjawab.

"Barudak!" Abah turun dari mobil bergegas. Menghampiri Kabayan dan kedua temannya yang sedang duduk di teras halaman. "Aya naon cenah si Borokok daratang kadieu?"

"Aeh, Abah, kumaha damang?" Kabayan menyodorkan tangan mengajak bersalaman diikuti ke dua temannya.

"Lain maksud kalian datang ke sini mau pada ngapain!?" Abah geram.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (20)

"Abah, biarkan mereka berbincang dulu dengan pegawai saya. Abah dengan Ambu masuk saja ke ruang tamu, ini ada hal yang sangat penting!" potong Sarkawi, mempersilahkan masuk.

"Baik, Aden," Abah pun bergegas menuju ruang tamu. Tidak menghiraukan Kabayan dan rekan-rekannya yang mengajak bersalaman.

Bersambung....

Editor: Brilliant Awal


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x