Orang yang Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW Bakal Mendapat Syafaat di Hari Kiamat, Benarkah?

- 28 Oktober 2020, 09:51 WIB
Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad SAW.
Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad SAW. /Matponjot/Pixabay



GALAMEDIA - Ada sebuah hadist yang menyebutkan orang yang merayakan maulid akan mendapat syafaat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW). Benarkah?

Terdapat sebuah hadis yang sering dijadikan sebagai dalil pendukung maulid.

مَنْ عَظَّمَ مَولِدِى كُنتُ شَفيعًا لَه يَومَ القِيَامَة. وَمَنْ اَنْفَقَ دِرهَمًـا فِى مَولِدِى فَكَاَنَّمـَا اَنفَقَ جَبَلًا مِن ذَهَبٍ فِى سَبِيلِ اللهِ

“Siapa yang mengagungkan hari kelahiranku, niscaya aku akan memberi syafaat kepadanya kelak pada hari kiamat, dan siapa mendermakan satu dirham untuk menghormati kelahiranku, maka seakan-akan dia telah mendermakan satu gunung emas di dalam perjuangan fi sabilillah.”

Baca Juga: Charlie Hebdo Kembali Berulah, Terbitkan Erdogan Genggam Bir dan Singkap Rok Wanita Berjilbab

Ada keterangan dari sebagian ulama bahwa hadis tersebut adalah hadis palsu, dusta atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diantaranya Syaikh Abdullah Aljibrin. Ketika ditanya tentang hadis ini, beliau mengatakan,

هذا الحديث لا يصح، ولم يرو في أصحاب الصحيح ولا أصحاب السنن فهو مكذوب

Hadis ini tidak shahih, tidak pernah diriwayatkan para penulis kitab shahih atau penulis kitab sunan. Hadits ini dusta.

Hal tersebut dikutip Galamedia dari situs resmi fatwa Abdullah bin Abdul Rahman bin Jibreen pada situs ibn-jebreen: https://www.ibn-jebreen.com/fatwa/vmasal-6019-.html.

Abdullah ibn Abdulrahman ibn Jibreen adalah seorang ulama yang berbasis di Arab Saudi dan anggota dari Asosiasi Ulama Senior yang kuat dan Komite Permanen untuk Penelitian Islam dan Penerbitan Fatwa di Arab Saudi.

Beliau wafat pada 13 Juli 2009, di Riyadh, Arab Saudi.

Lalu bagaimana untuk mendapatkan Syafaat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ القِيَامَةِ؟

“Ya Rasulullah, siapakah orang yang berbahagia karena mendapatkan syafaat anda di hari kiamat?”

Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، أَلَّا يَسْأَلَنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلَ مِنْكَ، لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ، أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ خَالِصَةً مِنْ قِبَلِ نَفْسِهِ

Wahai Abu Hurairah, sudah saya duga, tidak ada seorangpun yang bertanya kepadaku tentang masalah ini sebelum-mu. Karena saya tahu, kamu sangat semangat untuk mendapatkan hadis.

Lalu beliau bersabda,

“Orang yang berbahagia karena mendapatkan syafaatku adalah orang yang mengikrarkan laa ilaaha illallah, ikhlas dari dalam dirinya.” (HR. Bukhari 99 dan yang lainnya).

Makna “mengikrarkan laa ilaaha illallah, ikhlas dari dalam hatinya” adalah mentauhidkan Allah.

Baca Juga: Soal Tanggal Kepulangan Habib Rizieq Shihab, Begini Kepastiannya

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memuji Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dengan pertanyaan ini. Bahkan beliau sebut itu bagian dari semangat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dalam mendapatkan hadits.

Sehingga tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan memberikan jawaban yang terbaik untuk pertanyaan ini.

Anda tahu bagaimana jawaban Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?

Beliau tidak menjawab, “Orang yang bebahagia karena mendapatkan syafaatku adalah mereka yang memperingati hari kelahiranku…!!?”

Namun jawaban beliau adalah “Orang yang berbahagia karena mendapatkan syafaatku adalah orang yang mengikrarkan laa ilaaha illallah, ikhlas dari dalam dirinya.”

Mereka yang mendapat syafaat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mereka yang mentauhidkan Allah, dan bukan mereka yang merayakan peringatan maulid beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Wallahu a’lam.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x