The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (27)

- 28 Oktober 2020, 16:03 WIB
The Adventure of Kabayan
The Adventure of Kabayan /


Herdi Pamungkas

GALAMEDIA - Pada episode sebelumnya,  "Barudak!" Abah turun dari mobil bergegas. Menghampiri Kabayan dan kedua temannya yang sedang duduk di teras halaman. "Aya naon cenah si Borokok datang kadieu?"

"Aeh, Abah, kumaha damang?" Kabayan menyodorkan tangan mengajak bersalaman diikuti ke dua temannya.

"Lain maksud kalian datang ke sini mau pada ngapain!?" Abah geram.

"Abah, biarkan mereka berbincang dulu dengan pegawai saya. Abah dengan Ambu masuk saja ke ruang tamu, ini ada hal yang sangat penting!" potong Sarkawi, mempersilahkan masuk.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (18)

"Baik, Aden," Abah pun bergegas menuju ruang tamu. Tidak menghiraukan Kabayan dan rekan-rekannya yang mengajak bersalaman.   Berikut lanjutannya;

"Silahkan, Abah dan Ambu duduk dulu!" ujar Sarkawi.

Setelah keduanya duduk dan Sarkawi pun duduk di depan mereka. Pada kursi yang telah disediakan. Mereka pun mulai membuka perbincangan, terutama Abah yang semakin penasaran.

"Ke, Aden, ari si Nyai ke mana tidak kelihatan dari tadi?" matanya merayapi kedaan ruang tamu.

"Itulah yang akan saya sampaikan,"

"Maksud, Aden, si Nyai?"

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (19)

"Ya, Nyi Iteung tidak ada di rumah,"

"Ti iraha?"

"Sekembali saya dari rumah pak haji Sobana,"

"Baruk? Naha ka mana?"
"Entahlah, Abah." lalu Sarkawi mulai mengarang cerita, mengenai hilangnya Nyi Iteung dikaitkan dengan ke hadiran Kabayan dan teman-temannya di depan rumahnya.

"Moal salah, si Borokok tah nu nyieun masalah!" Abah mulai terhasut. "Kumaha panggil wae, Aden!"

"Bagaimana Abah saja?"

"Panggil weh, Aden! Supaya jelas persoalannya,"

"Yakinkah seandainya mereka ditanya mengenai keberadaan Nyi Iteung akan menjelaskannya?"

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (20)

"Heueuh, oge, di mana-mana oge bangsat mah moal ngaku?" kerut Abah.

"Namun seandainya dia dipanggil, setidaknya kita akan ada sedikit informasi meskipun kemungkinan besar tidak akan mengakui?" Sarkawi seakan-akan mendapatkan ide baru. Menyetujui gagasan Abah untuk menghadirkan Kabayan.

Tidak lama kemudian Kabayan pun masuk ke ruang tamu didampingi dua orang pegawai Sarkawi yang bertubuh kekar.

"Alus kieu ieu imah, sudah puguh dari luar begitu agreng. Dalamnya juga siga ngeunaheun begini," gumamnya.

"Diuk, Borokok! Lain gegerenang sorangan," geram Abah.

"Mangga, Abah," Kabayan pun duduk di salah satu kursi. "Empuk kieu korsi, pantes Abah jeung Nyi Iteung siga nu kapincut ku ieu imah,"

"Naon siah, Borokok! Gegerenengan wae! Diuk!"

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (22)

"Ya, sudah, Abah," ujar Kabayan matanya sekali-sekali melirik ke arah Sarkawi. "Gagah jeung kasep oge tah jajaka teh, gaya deuih, hariwang aing mah sok sieun Nyi Iteung kagembang," gumannya.

"Anda yang namanya Kabayan?" tanya Sarkawi.

"Saya mah Kabayan saja tidak pakai Anda,"

"Ah, silaing mah, loba catur, mun jempe heula siah, Borokok!" celetuk Abah.

Bersambung....

Editor: Brilliant Awal


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x