Network
GALAMEDIA - Program Studi Seni Murni Universitas Kristen Maranatha (UKM) berkesempatan menyelenggarakan seminar kebudayaan mengangkat topik mengenai Budaya Sunda: “Dulu, Kini dan Esok, Budaya Sunda dalam Konteks Multikultural di Era Disrupsi” pada 22 Oktober 2020 lalu. Seminar dilaksanakan secara daring dengan platform Zoom.
Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Seni Murni UKM, Dr. Ismet Zainal Effendi, S.Sn., M.Sn.mengatakan, sebagai akademisi, program studi Seni Murni Maranatha memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan pada khalayak umum, rasa keberpihakan pada kekayaan keaarifan lokal, kebanggaan atas budaya sendiri dan turut serta melestarikannya.
Pernyataan serupa dilontarkan Dekan FSRD UKM yang juga Rektor UKM, Prof. Ir. Sri Widiyantoro, M.Sc, P.Hd, IPU.
Baca Juga: Disorot Karena Pernyataannya Menghina Islam, Ini Sosok Presiden Prancis Emmanuel Macron
Seminar dibuka dengan karya pertunjukan kontemporer dari Wawan S. (Kodrat), M.Sn berjudul “Bubuka”. Sebagai pemateri ada pakar budaya Sunda Prof. Dr. Arthur S. Nalan, S.Sen., M.Hum (Institut Seni Budaya Indonesia), Drs. Lucky Hendrawan, M.Ds (Institut Teknologi Harapan Bangsa) dan Dr. Ismet Zainal Effendi, S.Sn., M.Sn.
Fleksibilitas ruang dan waktu yang ditawarkan lewat pertemuan daring ini mendapat antusiasme dari para peserta seminar, mulai dari mahasiswa hingga pemerhati budaya Sunda di Jawa Barat, Surakarta, Riau, Makassar, bahkan sampai Canberra, Australia.
Acara yang berlangsung 3 jam terasa sangat singkat dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan selama diskusi kepada ketiga pembicara yang diwadahi dengan baik oleh moderator Dr. Dra. Ariesa Pandanwangi, M.Sn.***
