Muhasabah Diri dalam Menghadapi Kegagalan

- 10 November 2020, 13:15 WIB
ilustrasi
ilustrasi /

GALAMEDIA - Mempunyai hari yang buruk bukanlah hal yang baru bagi kebanyakan orang. Adalah sesuatu yang wajar jika suatu hal yang kita harapkan tidak terwujud sesuai ekspetasi karena sesungguhnya segala sesuatu itu terjadi atas kehendak Allah swt.

Namun dalam menghadapi kegagalan tidak semua orang bisa menerimanya, keinginan untuk putus asa dan berhenti mungkin kerap terlintas dalam benak manusia sampai akhirnya ada yang memilih jalan tersebut dan ada pula yang bertahan.

Bertahan pada titik terendah kehidupan memang tidak mudah, kelapangan hati dan kekuatan jiwa diuji Allah pada saat itu. Disinilah sebenarnya perjuangan itu dimulai karena kegagalan bukanlah akhir dari segalanya.

Baca Juga: Melawan Covid-19, Penerapan Prokes di Samsat Rancaekek Ketat

Hal yang bisa kita lakukan untuk keluar dari kegagalan adalah muhasabah diri atau mengevaluasi faktor-faktor yang sekiranya menjadi penyebab kegagalan kita, apakah kita terlalu sombong, apakah harapan kita terlalu besar ataukah usaha dan do’a kita kurang, dll.

Dalam buku “Kiat hebat public relations ala nabi Muhammad SAW” karya Iqra Al Firdaus, menjelaskan bahwa sebuah sabda Rasulullah mengisyaratkan bahwa evaluasi yang baik besar perannya dalam menentukan kesuksesan. Disebutkan dalam hadits riwayat Imam At Tirmidzi :

“Orang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT.”

Baca Juga: Pfizer Buat Kejutan, Vaksin Covid-19 Siap Diluncurkan Saham Trio Raksasa WFH Rontok

Dengan bermuhasabah kita bisa belajar dari pengalaman kegagalan sehingga dapat memperbaiki kesalahan di masa lalu dan menjadikannya lebih baik lagi.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x